Berita Golkar – Ketua DPD I Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar memberikan pengarahan terkait peluang usaha dan potensi ekonomi dari pengelolaan sampah untuk warga Jakarta. Kegiatan bertajuk ‘Bantu Negeri’ ini diselenggarakan oleh Relawan Penerus Negeri dan kader muda Partai Golkar, M. Fauzan di Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (11/1/2024).
Kehadiran Ahmed Zaki Iskandar dalam acara ini dirasa penting mengingat komitmennya untuk membereskan masalah sampah di DKI Jakarta. Mantan Bupati Tangerang 2 periode itu memang sudah cukup lama menaruh perhatiannya pada persoalan sampah di kota metropolitan, DKI Jakarta. Baginya, persoalan utama yang belum selesai di Jakarta adalah masalah sampah.
“Terlepas dari Jakarta merupakan kota besar, ada salah urus pengelolaan sampah yang telah terjadi bertahun lamanya di kota ini. Kita banyak terpaku pada persoalan pembangunan dengan segelintir orang yang peduli pada permasalahan lingkungan di DKI Jakarta. Persoalan sampah ini adalah momok besar dan bakal menjadi bom waktu jika tak ditangani secara tepat oleh pemangku kepentingan,” ujar Ahmed Zaki Iskandar kepada redaksi Golkarpedia pada Jumat (12/01).
Ahmed Zaki Iskandar turut mengingatkan, bahwa pada tahun 2022, terdapat 3,11 juta ton sampah yang dihasilkan dari sampah rumah tangga di DKI Jakarta. Volume sampah yang dihasilkan per hari pun sangat besar, yakni mencapai 7.800 ton per hari. Sedangkan pada tahun 2024 ini diproyeksikan, jumlah sampah yang diproduksi oleh Jakarta mencapai 9.000 ton per hari.
“Maka dari itu untuk meretas persoalan sampah ini, kita harus bisa mengurangi produksi sampah dari hulunya, yakni dari rumah tangga. Perlu ada mindset dari masing-masing rumah tangga di DKI Jakarta terhadap pengelolaan sampah. Salah satunya mendaur ulang sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis,” dikatakan Ahmed Zaki Iskandar.
“Jadi kita bisa mengatasi masalah sampah sekaligus mendatangkan sumber pendapatan baru untuk masyarakat Jakarta. Caranya bisa bermacam-macam, misalkan sampah plastik bisa kita daur ulang jadi kerajinan tangan, pot bunga tanaman, sampah organik kita bisa gunakan untuk budidaya maggot BSF, bahkan beberapa waktu lalu saya menemukan ada yang bisa mendaur ulang sampah plastik menjadi karya seni seperti lukisan,” tambahnya lagi.
Tak hanya dengan mendaur ulang, menyelesaikan persoalan sampah di DKI Jakarta menurut Ahmed Zaki Iskandar juga harus dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan yang progresif. Seperti misalnya penggunaan insinerator (pembakar) untuk mempercepat pengolahan sampah. Ahmed Zaki Iskandar bahwa kini sudah ada teknologi canggih untuk menekan polutan hasil pengolahan sampah yang menggunakan insinerator.
“Insinerator itu menggunakan sistem canggih, sehingga tidak ada polutan yang keluar dan hasilnya bisa digunakan untuk kepentingan lain, seperti mengurus pantai yang rusak karena abrasi. Residu itu nanti akan kita timbun tanah sehingga tidak mengganggu lingkungan. Singapura punya teknologi insinerator yang ramah lingkungan ini,” sebut pria yang akrab disapa Bang Zaki ini.
Selama memimpin Kabupaten Tangerang selama dua periode, Ahmed Zaki Iskandar telah berpengalaman dalam mengurus persoalan sampah di daerah tersebut. Banyak program unggulan seperti Kurangi Sampah Kita (Kurasaki) yang mendorong pengurangan sampah di sekolah dengan tidak menyediakan tempat sampah. Hingga para siswa dan para guru diharuskan membawa bekal dari rumah dengan tujuan mengurangi sampah plastik.
Program unggulan lainnya adalah Kita Peduli Permasalahan Sampah (Kipprah). Salah satu capaiannya adalah mendirikan 30 tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, recycle (TPS3R), 114 Bank Sampah serta budidaya Maggot BSF dan memproses pengolahan sampah dari sistem open dumping ke teknologi ramah lingkungan berupa Refuse Derived Fuel (RDF) dan insinerator. {redaksi}