Berita Golkar – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, telah dialokasikan sebesar Rp 422,7 triliun untuk pembangunan infrastruktur, dengan tujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Pembangunan infrastruktur diarahkan agar berlangsung berkelanjutan dengan memerhatikan daya dukung sumber daya alam (SDA), kerentanan terhadap bencana, dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
“Pada triwulan kedua tahun 2023, sektor konstruksi telah tumbuh sebesar 5,23% (year on year/yoy) dan memberikan kontribusi sebesar 9,43% terhadap produk domestik bruto (PDB),” ujar Airlangga dalam pernyataannya yang dikutip dari Investor Daily , Sabtu (4/11/2023).
Sayangnya, kata dia, konstruksi masih merupakan salah satu sektor yang belum banyak mengadopsi teknologi digital, tidak seperti sektor lainnya. Untuk pemerintah terus mendorong agar pelaku usaha konstruksi berinovasi.
Menurut Airlangga, untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan melalui transformasi digital, diperlukan pola pikir kolaboratif, visi dan misi kepemimpinan yang berbasis digital, kebijakan yang mudah diimplementasikan, serta sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.
Sementara itu, pelaku usaha di sektor konstruksi, terutama industri baja ringan, seperti Stephanus Koeswandi, selaku vice president PT Tatalogam Lestari (Tatalogam Group), menilai pentingnya menjalankan konsep pembangunan berkelanjutan yang mencakup kelestarian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi. “Inovasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi akan memainkan peran penting dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan untuk lingkungan dan perekonomian,” kata dia.
Konsep pembangunan berkelanjutan harus jalan beriringan antara kelestarian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi. “Kita tidak bisa menekan emisi dengan mengorbankan pertumbuhan ekonomi,” kata dia. {sumber}