Berita Golkar – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peran swasta mengurangi tingkat kemiskinan serta kualitas sumber daya masyarakat (SDM) di daerah. Termasuk bantuan untuk pembangunan sekolahan di daerah.
“Saat Covid-19, angka kemiskinan 9,7 persen, di awal Covid-19. Tetapi sekarang sudah turun hingga 9,36 persen. Jadi sudah ada perbaikan,” tutur Menko Airlangga, Jakarta, dikutip Sabtu (30/9/2023).
Dia bilang, keterlibatan swasta yang masif dalam penanganan kemiskinan, sangatlah berarti. Pemerintah meminta swasta mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) di daerah, radius jangkauan yang luas, sekitar lima kilometer.
“Swasta melalui CSR, dengan kewajiban melakukan upaya pemberdayaan dengan CSR dengan radius lima kilometer di sekitar wilayah kegiatan ekonomi mereka. Sehingga ini akan mengakselerasi program penanganan kemiskinan ekstrem, termasuk pembangunan SDM melalui bantuan pembangunan sekolahan,” kata Menko Airlangga.
Sementara, Corporate Social Responsibility (CSR) Coordinator PT AMP Plantation, anak usaha Wilmar Group, Agung Sriyono menuturkan, perusahaan berkomitmen untuk berkontribusi dalam menyiapkan generasi muda unggulan.
Sebab, anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus dipersiapkan sebaik mungkin. Lokasi mereka yang berada di tengah perkebunan sawit tidak menjadi penghalang untuk berprestasi. “Untuk mempersiapkan generasi unggul diperlukan perhatian dari semua pihak,” kata Agung
Di mana, AMP Plantation, merenovasi dan menyediakan fasilitas pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 19 Pasir Tinggi di Kejorongan, Air Kasing, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kepala SD 19 Air Kasing, Rika Susanti menjelaskan, PT AMP Plantation telah membantu merenovasi fasilitas pendidikan, seperti ruang kelas, perpustakaan, ruang guru, perumahan guru, kantin, hingga perbaikan landscape sekolah. Saat ini, bangunan dan fasilitas sekolah tersebut tidak kalah dengan sekolah di perkotaan.
Sebelum direnovasi, kata Rika, kondisi sekolah tersebut cukup memprihatinkan karena dibangun seadanya dan keropos. Kini, bangunan tersebut sudah permanen dan didukung fasilitas belajar yang baik.
Hal itu sangat menunjang proses pendidikan bagi 600 siswa di sekolah itu. Dari total jumlah tersebut, 80 persennya adalah anak petani sawit dan karyawan perusahaan. “Bantuan dari perusahaan telah membantu menciptakan suasana berlajar yang lebih baik,” ujar dia.
Selain itu, AMP Plantation menyediakan 4 unit bus sekolah untuk antar-jemput siswa. Selain SDN 19 Air Kasing, bus tersebut juga dimanfaatkan untuk antar-jemput ke empat sekolah lainnya yang berada di sekitar perusahaan.
Hal itu sangat membantu orang tua siswa, sehingga tidak harus antar-jemput di tengah jam kerja. “Jika dibutuhkan bus-bus tersebut juga menjemput siswa yang ada ekstra kurikuler hingga sore hari,” kata Rika.
Sekolah tersebut juga mencetak siswa berprestasi yang telah menyabet juara di sejumlah lomba, seperti lomba pidato adat, pidato Bahasa Inggris dan menyanyi. “Kami cukup bangga karena meskipun sekolah kami di remote area, tetapi prestasi kami tidak kalah dengan siswa di kota,” ujar Rika.
Selain SDN 19 Air Kasing, Wilmar juga membantu renovasi empat sekolah lainnya di Agam, yaitu TK Ayah Bunda, SDN 6 Pudung, SMPN 3 Air Kasing, dan SMPN 6 Tapian Kandis. {sumber}