Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menerima kunjungan Gubernur Jakarta, Pramono Anung, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (10/11/2025). Pertemuan tersebut membahas sejumlah agenda strategis yang menjadi fokus bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Khusus Jakarta, terutama terkait pengembangan Rumah Sakit Sumber Waras serta penataan kawasan Kota Tua Jakarta.
Airlangga menjelaskan, kedua proyek tersebut merupakan bagian penting dari upaya memperkuat infrastruktur sosial dan ekonomi di wilayah Jakarta. “Pengembangan RS Sumber Waras diharapkan dapat memperluas akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, serta memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat layanan medis unggulan,” ujar Airlangga.
Selain sektor kesehatan, pembahasan juga menyoroti upaya penataan kawasan Kota Tua Jakarta yang hingga kini belum masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Airlangga menilai, penetapan Kota Tua sebagai PSN memiliki makna strategis tidak hanya dalam konteks pelestarian warisan budaya, tetapi juga dalam mendorong potensi ekonomi kreatif dan pariwisata.
“Penataan kawasan Kota Tua sebagai PSN adalah langkah penting untuk menjaga dan menghidupkan kembali warisan budaya bangsa. Ini juga akan membuka peluang besar bagi sektor ekonomi kreatif dan pariwisata, sekaligus mewujudkan ruang publik yang berkelanjutan dan ramah bagi masyarakat,” ungkap Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2017-2024 ini.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga dan Pramono sepakat untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, mencakup aspek regulasi, pembiayaan, hingga pelaksanaan teknis. Langkah ini, menurut Airlangga, menjadi kunci agar program prioritas dapat berjalan efektif, tepat sasaran, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Sinergi antara Kemenko Perekonomian dan Pemerintah Provinsi Jakarta menjadi contoh konkret kolaborasi dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, berkeadilan, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan rakyat serta daya saing ekonomi nasional,” tegasnya.
Pertemuan antara Airlangga dan Pramono menjadi momentum penting dalam memperkuat arah pembangunan Jakarta sebagai kota global yang modern, inklusif, dan berdaya saing tinggi, sekaligus tetap menjaga identitas sejarah dan budaya yang menjadi ciri khas ibu kota negara.













