Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan potensi Batam sebagai hub utama jaringan kabel serat optik internasional dan domestik.
Hal tersebut mendukung investasi Data Center yang membutuhkan lebih banyak kabel serat optik baru dan keragaman rute yang dapat dijamin oleh landing point kabel di Nongsa Digital Park, Batam.
Airlangga menyampaikan hal itu kepada pengusaha di sektor teknologi seperti CEO BW Digital Ludovic Hutier, CTO and MD PDG Asher Ling, dan MD and Head of Data Centre GAW Capital Kok-Chye Ong.
“Batam dapat menjadi lokasi yang sangat kompetitif untuk ekosistem industri digital. Dengan total investasi yang masuk dalam pengembangan Data Center di Batam mencapai sekitar 3 miliar dolar AS, pembangunan jaringan kabel serat optik menjadi keunggulan konektivitas dalam pembangunan Data Center di Batam,” kata Airlangga saat pertemuan Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) 2024 di Singapura, Rabu.
Selain permasalahan perizinan, ketersediaan air dan energi yang ramah lingkungan juga menjadi topik yang dibicarakan oleh Airlangga. Pengusaha mengharapkan agar tambahan hydro power di Sumatera yang menghasilkan ratusan megawatt (MW) energi ramah lingkungan dapat disuplai ke Batam untuk meningkatkan kapasitas Data Center yang sedang dan akan dibangun.
Suplai energi hydro power tersebut akan menjadi game changer sekaligus meningkatkan daya tarik Batam untuk menjadi tujuan investasi. Dalam kesempatan tersebut juga terungkap bahwa pembangunan Data Center di Indonesia juga telah dilakukan di berbagai kota seperti di Jakarta, Surabaya, Cikarang, hingga Pekanbaru.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan penyiapan talenta digital juga menjadi hal penting agar pengelolaan teknologi digital ke depan dapat dilakukan dengan baik. Kehadiran berbagai akademi talenta digital asing di berbagai kota di Indonesia juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan ketersediaan talenta digital.
“Kegiatan talent developtment juga difokuskan untuk memberikan keterampilan yang tepat kepada talenta Indonesia untuk dapat mengelola AI,” kata Airlangga. {sumber}