Berita Golkar – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan investor Rusia di proyek Kilang New Grass Root Refinery and Petrochemical (NGRR) Tuban kesulitan untuk menggelontorkan investasinya, karena itu Pemerintah berencana mencari investor baru
Airlangga menjelaskan situasi geopolitik usai Rusia sejak menyerang Ukraina yang membuat negara tersebut dikucilkan. Hal itu yang membuat Rusia kesulitan melanjutkan investasinya. Kilang Tuban sendiri merupakan proyek dari usaha patungan antara Pertamina dan perusahaan migas asal Rusia, Rosneft.
“Karena Rusia menghadapi blokade dan persoalan ekonomi dan geopolitik sehingga mungkin sulit untuk melanjutkan, dicarikan partner lain,” ungkap Airlangga usai Rapat Terbatas terkait PSN di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).
Saat ditanya apakah Rosneft bakal cabut dari investasi Kilang Tuban, Airlangga belum menjawab secara gamblang. Namun dipastikan pemerintah akan mencari investor baru.
“Karena Rusia kan kena masalah geopolitik dan kesulitan untuk investasi dan tentunya minta kepada BUMN dan Menteri ESDM untuk memastikan refinery diperlukan tetapi investornya bisa kita, bisa dicarikan yang lain,” kata Airlangga.
Selain itu ia juga menegaskan proyek Kilang Tuban ini tetap masuk sebagai Proyek Strategis Nasional. “PSN-nya masih karena kan proyeknya kan masih cuma partnernya yang harus dicarikan baru,” ungkap Airlangga. {sumber}