Airlangga Hartarto Bidik Belanja Masyarakat Rp110 Triliun Lewat Program Diskon Nasional

Berita GolkarMelalui rangkaian program belanja nasional yang digelar secara serentak, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan nilai belanja masyarakat dapat menembus angka Rp110 triliun hingga akhir tahun.

Target tersebut didorong oleh berbagai inisiatif diskon besar-besaran, baik di pusat perbelanjaan fisik maupun platform daring. Pemerintah bersama pelaku ritel menggelar sejumlah program strategis, mulai dari Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), diskon ritel di mal, hingga kampanye nasional ‘Belanja di Indonesia Aja’ atau BINA Indonesia yang dilaksanakan serempak di berbagai pusat perbelanjaan.

Program ‘Belanja di Indonesia Aja’ yang digagas Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) berlangsung di seluruh mal di Indonesia, dengan target nilai transaksi mencapai Rp30 triliun hingga 4 Januari 2026.

“Sebelumnya, (transaksi) Harbolnas mencapai Rp35 triliun. Jadi, sampai akhir tahun, kami targetkan Rp110 triliun dibelanjakan,” ujar Menko Airlangga, Jakarta, dikutip Minggu (28/12/2025).

Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2017-2024 itu menilai, besarnya potongan harga yang ditawarkan menjadi daya tarik utama bagi masyarakat. Diskon yang diberikan bahkan mencapai 50 persen, ditambah potongan tambahan hingga 25 persen serta cashback sebesar 10 persen.

“Ini saya kira cukup menarik masyarakat untuk berbelanja,” ungkapnya.

Melalui berbagai program tersebut, Airlangga berharap tingkat konsumsi masyarakat dapat terdongkrak dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional menjelang tutup tahun.

Tak hanya mengandalkan belanja domestik, pemerintah juga menaruh harapan pada sektor pariwisata sebagai pendorong konsumsi. Wisata belanja dinilai menjadi salah satu magnet utama bagi wisatawan mancanegara.

“Khususnya wisatawan Malaysia yang kerap memadukan kunjungan wisata dengan belanja dan penggunaan kereta cepat Whoosh,” kata Menko Airlangga.

Menurut Airlangga, peran pusat perbelanjaan kini semakin berkembang dan tidak lagi sekadar menjadi ruang transaksi konsumsi. Pemerintah mendorong mal bertransformasi menjadi ruang ekonomi produktif yang adaptif dengan tren kerja fleksibel.

“Pemerintah mendorong mal agar menjadi ruang produktif, termasuk bisa mengakomodir konsep Work From Anywhere (WFA),” pungkasnya.

Leave a Reply