Berita Golkar – Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) diharapkan bisa menjadi salah satu langkah untuk menciptakan basis data komprehensif terhadap kondisi sosial dan ekonomi penduduk Indonesia.
Melalui data Regsosek, gambaran tingkat kesejahteraan, kondisi rumah tangga, hingga berbagai aspek kehidupan masyarakat lainnya bisa lebih akurat.
“Data ini juga dapat menjadi tools mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem, penanggulangan kemiskinan di seluruh wilayah, serta menciptakan masyarakat menuju kelas menengah dengan penghasilan relatif lebih tinggi,” kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Jumat (21/6).
Data Badan Pusat Statistik (BPS), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan penduduk yang masuk dalam kategori miskin tercatat 9,36 persen, sementara dalam kategori miskin ekstrem sebesar 1,12 persen.
Data World Bank juga menunjukkan,Indonesia turut mengalami pertumbuhan kelas menengah dari 7 persen menjadi 20 persen dari total penduduk. Peningkatan kuantitas dan kualitas kelas menengah tersebut juga membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia serta memperluas pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Namun demikian, Menko Airlangga tak menampik masih ada tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memperkuat dan memperluas kelas menengah. Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi tantangan tersebut yakni melalui integrasi dan konvergensi program-program pemberdayaan ekonomi dengan memanfaatkan data Regsosek.
“Mari kita bekerja keras dan tulus untuk mewujudkan hal-hal yang dapat mendorong peningkatan kelas menengah. Dengan kelas menengah yang kuat, kita memiliki pondasi yang kokoh untuk membangun bangsa yang lebih maju,” tandasnya. {sumber}