Berita Golkar – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan arah penguatan kerja sama strategis Indonesia–Amerika Serikat dalam sambutannya di 13th US–Indonesia Investment Summit 2025 bertema “Turning Headwinds into Opportunities: Unlocking Investment Potential to Power Indonesia’s Growth” di Jakarta. Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui akun Instagram resminya, @airlanggahartarto_official.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menekankan bahwa hubungan ekonomi Indonesia–AS berada pada momentum yang semakin kuat. “Amerika Serikat adalah mitra strategis Indonesia, dan kami selalu menyambut kemitraan serta dukungan AS, khususnya terhadap iklim usaha di Tanah Air,” ujarnya.
Airlangga menjelaskan bahwa investasi AS selama ini banyak masuk ke sektor ekstraktif, dan dalam beberapa tahun terakhir berkembang pula ke sektor ekonomi digital. “Kedua sektor tersebut sangat dibutuhkan oleh Indonesia dalam mendorong transformasi ekonomi nasional,” jelasnya.
Terkait kerja sama energi, Airlangga mengungkap perkembangan proyek Carbon Capture and Storage (CCS) bersama Exxon. Ia menyampaikan harapan agar proyek itu segera bergerak ke tahap implementasi. “Indonesia berharap proyek CCS ini dapat segera berjalan sebagai bagian dari komitmen transisi energi dan upaya pengurangan emisi karbon,” kata Airlangga.
Ia juga menyoroti kemajuan proyek strategis nasional, termasuk rampungnya kilang di Cilegon senilai USD 4 miliar yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto. “Proyek ini merupakan langkah penting bagi kemandirian energi dan proses hilirisasi industri nasional,” tegasnya.
Airlangga menambahkan bahwa pemerintah kini tengah menyelesaikan proses negosiasi dengan Amerika Serikat terkait sejumlah kerja sama investasi. “Kami berharap kesepakatan ini dapat segera ditandatangani, karena penyelesaiannya penting untuk memperkuat kemitraan ekonomi dan membuka peluang investasi lebih luas bagi kedua negara,” terang Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2017-2024 ini.
Di bidang kebijakan, Airlangga kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam reformasi ekonomi. “Pemerintah melanjutkan agenda reformasi struktural, termasuk penyempurnaan aturan turunan UU Cipta Kerja dan reformasi regulasi untuk memudahkan investasi,” tuturnya.
Terkait posisi Indonesia dalam ekonomi global, Airlangga menyampaikan perkembangan proses aksesi OECD. “Indonesia terus berkomunikasi intensif dengan Sekretaris Jenderal dan negara-negara anggota OECD. Kami dipandang selaras dengan nilai dan prinsip OECD, dan dengan dukungan kuat, Indonesia optimistis dapat menjadi anggota pada 2027,” ujar Airlangga.
Dengan rangkaian penegasan tersebut, Airlangga memastikan bahwa pemerintah berada pada jalur yang tepat dalam memperkuat investasi, meningkatkan kepercayaan global, dan memperkokoh fondasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.













