Airlangga Hartarto Dorong Ekspor Otomotif Lewat Aksesi CPTPP dan Perluasan Perjanjian Dagang Global

Berita Golkar – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengharapkan sejumlah perjanjian dagang internasional Indonesia dengan negara-negara sahabat dapat mendongkrak ekspor produk-produk buatan dalam negeri, termasuk kendaraan/otomotif.

Menko Airlangga, saat ditemui di sela acara “3 Juta Ekspor Bagi Indonesia”, di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang Plant 1, Karawang, Jawa Barat, Kamis, mengatakan Indonesia gencar melakukan negosiasi dagang demi memperluas akses pasar ekspornya.

“Indonesia sedang terus bernegosiasi dengan multi blok luar negeri, termasuk yang terus didorong oleh Pak Menteri Luar Negeri (Sugiono) untuk CPTPP (Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik/Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership), OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dan yang lain itu diharapkan market-nya (ekspor) semakin terbuka,” kata dia, dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan hal ini sejalan dengan upaya aktif Presiden Prabowo Subianto untuk membuka pasar baru sekaligus menambah kuota barang Indonesia yang masuk ke negara-negara tujuan.

“Salah satunya adalah dengan Indonesia masuk dalam aksesi blok perdagangan CPTPP dimana ini ada kesempatan untuk membuka pasar Meksiko yang selama ini mereka mengenakan trade in quota,” ujar dia.

Ia menjelaskan bahwa saat ini beberapa pasar menggunakan sistem kuota, sehingga membatasi barang impor masuk ke negara mereka. Namun, Airlangga optimistis dengan kesepakatan-kesepakatan dagang yang telah terjalin, dapat merelaksasi aturan tersebut.

“Dengan nantinya Free Trade Agreement, CEPA (Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif/Comprehensive Economic Partnership Agreement) dan juga CPTPP, itu kuota bisa dibuka,” kata Menko Airlangga.

“Dan Indonesia sekarang juga terbuka untuk mengekspor otomotif ke Australia yang kita sudah punya perjanjian perdagangannya,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, khusus untuk produk otomotif, salah satunya adalah PT TMMIN yang secara akumulatif telah mengekspor 3 juta unit ke 100 negara sejak tahun 1987. Menurut Airlangga, hal ini juga tidak lepas dari ekosistem rantai pasok (supply chain) dalam negeri.

“Ini termasuk industri kecil dan menengah mulai dari tier 2 seperti pabrik baja, pabrik plastik, ban, karet, kaca, komponen ini ada 540 supplier di tier 2 dan 240 di tier 1,” katanya pula. {}