Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kualitas produk lokal telah memiliki daya saing hingga ke tingkat global. Sehingga didorong untuk terus memperluas jaringan ekspor ke banyak negara.
Menurut Airlangga, industri plastik merupakan bagian dari sektor manufaktur dengan peluang pasar yang cukup besar. Pasalnya, plastik dibutuhkan sebagai bahan baku dari berbagai industri lain dari hulu sampai hilir.
Pernyataan ini disampaikan Airlangga dalam acara peresmian pabrik kedua Moorlife Plant Operation di Kabupaten Nganjuk secara daring, pada Senin (4/12).
“Hal ini salah satunya tergambar dari produk Moorlife Plant Operation yang telah berhasil menembus pasar ekspor. Saya berharap Moorlife dapat terus memperluas jaringan ekspor,” kata Menko Airlangga.
Dia mengungkapkan, ekspor plastik intermediate serta plastik hilir pada tahun 2022 tercatat mengalami peningkatan sekitar 19,1 persen atau menjadi USD1,31 miliar, meskipun neraca perdagangannya mengalami defisit.
Total kinerja ekspor produk food & beverages packaging Indonesia pada tahun 2022 mampu mencapai nilai sebesar USD37,8 juta. Moorlife sendiri pada periode yang sama berhasil mencatatkan ekspor kurang lebih senilai USD6 juta atau sebesar 15,9 persen dari total ekspor pos tarif tersebut.
Dengan negara tujuan ekspor diantaranya yakni negara-negara di kawasan ASEAN, Mozambique, India, Mali, dan Mauritius. Bahkan, untuk perekonomian daerah setempat, industri plastik dari sisi ketenagakerjaan memiliki andil sebesar 15,89 peren dari total tenaga kerja di Kabupaten Nganjuk.
Dengan total nilai investasi sebesar Rp250 miliar, Menko Airlangga berharap Moorlife Nganjuk mampu lebih banyak menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian Kabupaten Nganjuk.
“Saya dorong agar Moorlife dapat melanjutkan sinergi dengan industri petrokimia ataupun bahan baku yang bisa dibeli di dalam negeri, sehingga tentunya value chain daripada industri polypropylene dan industri polietilen bisa terus meningkat,” pungkas Menko Airlangga. {sumber}