Airlangga Hartarto: Industri Kemasan Diprediksi Tembus Rp. 105 Triliun Pada Akhir Tahun 2025

Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi nilai produksi produk kemasan bisa menyebutuh Rp105 triliun di akhir 2025. Menurutnya, industri kemasan nasional merupakan salah satu industri yang kian menunjukkan performa mengesankan dari tahun ke tahun.

Airlangga merinci, nilai produksi industri kemasan nasional menunjukkan kenaikan dari Rp87,6 triliun pada 2022, menjadi Rp93,2 triliun di tahun 2023.

“Angka ini diprediksi akan terus tumbuh hingga Rp105 triliun pada akhir 2025, yang didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat, kemajuan teknologi pengemasan, serta pertumbuhan pesat sektor farmasi dan e-commerce,” ujar Airlangga, dikutip dari VOI.

Airlangga juga mengungkapkan jika industri ini merupakan industri yang tahan terhadap guncangan resesi.

Menurutnya, walaupun dunia menghadapi berbagai macam ancaman, tantangan, pertumbuhan ekonomi rata-rata 5, tetapi selama masih ada pertumbuhan kelahiran, selama masih ada human resource atau semakin banyak SDM yang membutuhkan makan dan minum, maka disitu butuh packaging.

“Karena packaging ini membawa dari sumber kepada rumah masing-masing. Jadi ini industri yang menurut saya recession-proof,” sambung dia.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa terkait kinerja ekspor, pada tahun 2024 terdapat peningkatan dimana nilai ekspor mencapai 30 juta dolar AS. Sementara itu dari sisi impor, industri kemasan aseptik masih melakukan impor dengan nilai 193 juta dolar AS.

Hal tersebut menandakan bahwa pasar industri kemasan memiliki jangkauan yang luas dan masih terdapat ruang untuk terus mengoptimalkan produksi sektor tersebut sehingga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Ke depan, Planjut dia, pemerintah terus mendorong penguatan sektor industri sebagai salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 19,6 persen, sektor industri menjadi sektor penunjang utama dalam struktur ekonomi nasional.

”Karena tidak ada pabrik lain yang melakukan aseptic packaging di Indonesia, sehingga persaingannya hanya dengan persaingan global. Tetapi dengan keberadaan di Indonesia dari segi logistik akan sangat menguntungkan bagi industri makan minum ke depan. Dengan pembangunan pabrik baru ini, semoga bermanfaat luas dan mendorong daripada pertumbuhan industri makan minum,” pungkas Airlangga.

Sebagai informasi, industri aseptic packaging merupakan industri yang memproduksi kemasan steril (aseptik) untuk menyimpan dan mendistribusikan produk, terutama makanan dan minuman. Dengan peluang pertumbuhan sektor makanan, minuman, serta farmasi yang dinilai akan pesat, aseptic packaging menjadi industri strategis yang mendukung ketahanan pangan dan distribusi logistik modern. {}