DPP  

Airlangga Hartarto Kunci Kursi Ketua Umum Usai Dapat Dukungan Ormas Partai Golkar

Berita Golkar – Beberapa hari belakangan, Partai Golkar bersama dengan organisasi sayap Golkar secara bergantian menggelar buka puasa bersama. Tak cuma itu, di sela acara, ada pula penyampaian dukungan untuk ketum Airlangga Hartarto untuk kembali menjabat sebagai ketum di Munas Desember 2024.

Ada yang bilang, momen itu juga sekaligus ‘kode keras’ dari organisasi sayap untuk mendukung Airlangga secara penuh di Munas Desember. Benarkah itu?

“Kalau kita lihat setiap tahun pasti setiap bulan Ramadan kita ada bukber dengan DPD dengan ormas itu semua dilakukan dan itu hanya situasi tersebut dimanfaatkan oleh ormas untuk memberikan dukungan,” kata Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus di Gedung DPR, Senayan, Kamis (4/4).

“Kan Golkar ada dua organisasi sayap AMPG dan KPPG itu tegak lurus ke atas itu ya, kemudian ada 3 ormas mendirikan itu ada MKGR, Kosgoro dan Soksi. Nah itu mereka kemarin sudah menyampaikan (dukungan),” tambahnya.

Dia mengatakan wajar jika para organisasi sayap partai memberikan dukungan kepada Airlangga. Sebab, kata Lodewijk, Airlangga mampu menaikkan suara partai secara signifikan di Pemilu 2024.

“Kemudian ada 6 ormas lain ada katakan MGI dan sebagainya itu juga mulai memberikan dukungan artinya mereka sangat puas dengan leadership atau strategi-strategi yang diambil Pak Airlangga sehingga Golkar katakan dari perolehan suara kita bisa mendapatkan 23.208.654 suara dari hanya 17.229.000 termasuk kursi 85 perhitungan sementara menjadi 102 kursi,” tutur Wakil Ketua DPR itu.

Lebih lanjut, Lodewijk pun membantah adanya keterlibatan Presiden Jokowi dalam pelaksanaan Munas Golkar yang diadakan pada Desember mendatang.

“Presiden sampaikan tidak ada, malah Presiden bercanda bukannya sebelum ini ceritanya Golkar, kok sekarang jadi PDIP kan itu,” tandasnya.

Dalam pelaksanaan Munas Golkar Desember mendatang, terdapat 4 nama yang disebut akan maju sebagai ketum yakni Airlangga sebagai petahana, Agus Gumiwang Kertasasmita, Bahlil Lahadalia, dan Bambang Soesatyo (Bamsoet). {sumber}