Berita Golkar – Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 mencerminkan posisi penting Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Hal ini juga merupakan pengakuan dedikasi Indonesia terhadap prinsip-prinsip ASEAN, serta menjadi bentuk komitmen Indonesia untuk mendorong kerja sama regional, perdamaian, dan kemajuan bersama.
Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia turut memfasilitasi dialog dan kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN dalam berbagai isu penting. Dialog ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan solusi dalam merespons tantangan dan peluang di kawasan Asia Tenggara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan KTT ASEAN kali ini mengusung tema besar ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’. Tema ini mencerminkan semangat untuk menghadirkan perubahan positif dan membangun kawasan yang tangguh, khususnya pasca pandemi COVID-19.
Selama masa kepengurusan sebagai Ketua ASEAN 2023, Airlangga menyebut Indonesia telah melakukan berbagai inisiatif. Dalam mempersiapkan KTT ASEAN, Indonesia telah menyelesaikan sekitar 80% dari agenda-agenda, termasuk mensukseskan ministerial meetings di berbagai sektor.
Airlangga menilai ASEAN menjadi salah satu kawasan yang stabil dalam Indopasifik, dengan pertumbuhan yang positif dan stabilitas politik yang relatif baik. Indonesia pun berkomitmen untuk mendorong transformasi ekonomi, energi, dan teknologi di ASEAN guna mencapai dampak positif bagi seluruh kawasan.
“Tentu ASEAN sebagai kawasan di Indopasifik ini merupakan kawasan yang penting. Karena dalam 20-25 tahun terakhir, kawasan yang region-nya stabil, hanya ASEAN. ASEAN salah satu daerah yang stabil pasca-COVID-19, pertumbuhannya positif, kemudian juga relatif inflasinya terkendali,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/8/2023).
Hal ini disampaikannya dalam wawancara khusus pada acara di salah satu stasiun TV swasta, Jumat (25/8). Selama masa kepemimpinannya, Indonesia juga berfokus pada isu-isu penting, seperti transisi energi hingga digitalisasi. Terkait isu ekonomi berkelanjutan, Indonesia meluncurkan inisiatif terkait sustainable finance dan electric vehicle ecosystem.
Selain itu, isu keberlanjutan dan perlindungan lingkungan juga menjadi perhatian utama. Hal ini diwujudkan melalui dorongan untuk ekonomi biru berkelanjutan di wilayah laut ASEAN dan pengembangan energi terbarukan.
Sementara di bidang ekonomi biru, Airlangga mengatakan ASEAN berpotensi besar dalam ekonomi kelautan, seperti rumput laut, perikanan berkelanjutan, dan ekosistem kelautan. Sedangkan pada sektor energi hijau, Indonesia dan negara-negara ASEAN saling berkolaborasi untuk mencapai target net zero emission (NZE). Inisiatif ini melibatkan energi terbarukan, termasuk pembangunan sumber daya, seperti hydro power, geothermal, dan nuclear small modular reactor.
Di samping itu, Indonesia juga mendukung inisiatif ASEAN yang berkelanjutan dengan berkontribusi pada Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang melibatkan sejumlah besar negara Asia-Pasifik. Melalui upaya ini, Airlangga berharap Indonesia dapat melanjutkan keberhasilan dalam mendorong kolaborasi dan keputusan strategis untuk membentuk masa depan ASEAN.
Airlangga menambahkan, kepemimpinan Indonesia mendapat respons positif dari negara-negara anggota ASEAN. Kepemimpinan Indonesia pun diakui menjadi kunci penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan.
“Tentu saya berharap kembali keberhasilan Indonesia terhadap seluruh target-target yang tadi disampaikan karena dalam kepemimpinan Indonesia keputusan strategis ini diambil dan biasanya mewarnai daripada ASEAN ke depan. Kita sudah mewarnai dalam RCEP regional cooperation untuk di wilayah ini. Dan itu salah satu blok perdagangan terbesar. Hampir 29% dari world GDP ada di sana. Nah, sekarang kita sedang siapkan supporting yang diharapkan. Supporting untuk RCEP dari Indonesia,” pungkasnya. {sbr}