Airlangga Hartarto Paparkan Mesin Ekonomi Baru 2026: Ekonomi Hijau, Digitalisasi, EV, Hingga Penguatan Talenta Nasional

Berita GolkarMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan rangkaian mesin ekonomi baru yang akan diakselerasi pemerintah mulai 2026. Agenda ini menjadi fondasi penting bagi strategi pertumbuhan ekonomi jangka menengah, mencakup pembangunan energi hijau, percepatan digitalisasi, penguatan industri kendaraan listrik, hingga peningkatan kapasitas talenta nasional.

Airlangga menyebut sektor ekonomi hijau sebagai salah satu motor utama yang akan mendorong transformasi ekonomi. Program tersebut terdiri dari pembangunan Green Super Grid sepanjang 70.000 km, pemanfaatan potensi Carbon Capture and Storage (CCS) sebesar 600 gigaton, keberlanjutan inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia usai KTT G20 Afrika Selatan, hingga pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Selain itu, Danantara menargetkan tujuh proyek waste-to-energy memasuki masa konstruksi pada awal 2026 dengan nilai investasi sekitar Rp2–3 triliun per proyek. Indonesia juga telah menerima komitmen pendanaan dari AZEC senilai USD500 juta. Pemaparan tersebut disampaikan Airlangga dalam acara SCTV Indonesia Connect di Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Masih terkait sektor energi dan investasi lingkungan, Airlangga menegaskan pentingnya percepatan transisi energi untuk menjaga daya saing ekonomi nasional. Pengembangan PLTSa dan potensi CCS menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk memperkuat bauran energi bersih.

Pada kesempatan itu, Airlangga juga menyoroti percepatan digitalisasi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

“Mesin ekonomi baru ke depan lainnya adalah dari segi digitalisasi. Business as usual, digitalisasi ini di tahun 2024 USD90 miliar, di tahun 2030 USD360 miliar. Tetapi dengan Digital Economic Framework Agreement maka ini akan meningkat dua kali. ASEAN ekonominya akan meningkat di tahun 2030 dari USD1 triliun menjadi USD2 triliun. Artinya ke Indonesianya 40%, USD800 billion akan bisa mengerakkan perekonomian secara eksponensial,” ujar Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2017-2024 ini.

Ia juga menjelaskan bagaimana pemanfaatan sektor keuangan digital, khususnya melalui platform QRIS, akan membuka peluang bagi penguatan posisi rupiah di kancah global. QRIS telah menjangkau 57 juta konsumen dan 39 juta pelaku usaha, termasuk warung kecil dan UMKM, serta mulai digunakan di berbagai negara. Airlangga menegaskan pentingnya pengembangan sumber daya manusia digital untuk menopang percepatan tersebut.

“Dan tentu dengan adanya digitalisasi yang paling penting adalah human resource development atau talenta digital. Kita butuh talenta digital 12 juta sampai 2030. Ini beberapa kegiatan seperti digital talent scholarship, AI talent factory, kemudian program magang nasional. Salah satunya diharapkan bisa masuk di sini dan tentu digitalisasi ini juga masuk di mainstream media. Dan saya juga berharap lebih banyak lagi perusahaan yang memberikan kesempatan kepada gen Z untuk magang,” tegasnya.

Selain digitalisasi dan energi hijau, pemerintah juga memperkuat ekosistem kendaraan listrik (EV) dan industri pendukungnya. Insentif telah dikeluarkan untuk membuat industri EV semakin kompetitif dan menarik investasi kelas dunia, termasuk dalam industri baterai dan rencana pengembangan industri semikonduktor.

Mengikuti arahan Presiden Prabowo, pemerintah tengah menyiapkan Mobil Nasional 2026, lengkap dengan insentif pendukung, untuk memperkuat struktur industri otomotif dalam negeri.

Di sisi lain, pemerintah terus memberikan perhatian pada pengembangan kapasitas UMKM melalui perluasan akses pembiayaan. Pemerintah juga meluncurkan program magang bagi 100.000 lulusan perguruan tinggi, yang diselenggarakan di industri, instansi pemerintah, dan lembaga negara. Program ini diharapkan meningkatkan kompetensi, pengalaman kerja, dan peluang kerja bagi fresh graduate.

Dengan rangkaian mesin ekonomi baru ini, pemerintah menargetkan percepatan transformasi ekonomi yang lebih inklusif, hijau, berbasis teknologi, sekaligus berorientasi pada peningkatan kualitas talenta nasional.

Leave a Reply