Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur berkelanjutan untuk ketahanan ekonomi ke depan.
“Indeks daya saing global kita juga meningkat 7 poin dalam setahun. Lembaga pemeringkat memberikan komentar yang bagus tentang infrastruktur kita, efisiensi bisnis, efisiensi pemerintah, serta kinerja ekonomi. Jadi saya pikir reformasi kita telah dilaksanakan dan diapresiasi oleh para pelaku dan pemangku kepentingan,” kata Airlangga dalam acara Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) CEO Forum 2024 di Jakarta, Selasa.
Airlangga juga memaparkan strategi kebijakan pemerintah dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 melalui tiga mesin ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan, yakni pertama merevitalisasi mesin ekonomi konvensional untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas.
Kedua, mengembangkan mesin ekonomi baru, termasuk teknologi digital, inisiatif ekonomi hijau, dan bioteknologi modern. Serta ketiga, meningkatkan fokus pada ketahanan dan pemberdayaan sosial untuk memastikan keberlanjutan sosial ekonomi.
Menurut Airlangga, peran Indonesia dalam berbagai forum kerja sama internasional seperti ASEAN, G20, RCEP, IPEF, EURASIA, CP-TPP, hubungan Indonesia dengan EU, dan termasuk aksesi menjadi anggota OECD akan turut mendorong peningkatan investasi dalam negeri, kepercayaan dunia terhadap Indonesia, serta membuka pasar ekspor yang lebih luas.
Pemerintah juga mendorong kebijakan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai perekonomian nasional dan mendukung sektor teknologi dan manufaktur, termasuk komponen kendaraan listrik (EV).
Selain itu, Pemerintah Indonesia sedang mempercepat pengembangan ekosistem industri semikonduktor sebagai mesin perekonomian baru, meliputi pengintegrasian aset penting seperti mineral, teknisi terampil, dan energi terbarukan ke dalam industri chip global, termasuk pengembangan Batam dan Bintan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) semikonduktor.\
“Kami memiliki beberapa startup. Beberapa anak muda yang membuka usaha semacam engineering atau consultant di Bandung. Dan mereka juga menjadi vendor NVIDIA, TSMC. Mereka juga mendapatkan pendanaan dari New York. Jadi saya pikir kita perlu melipatgandakan bakat ini untuk industri semikonduktor,” ujarnya.
Adapun ia menambahkan di tengah berbagai tantangan global yang masih berlangsung saat ini, fundamental perekonomian Indonesia masih tetap terjaga.
Pada kuartal II tahun 2024, perekonomian Indonesia tumbuh kuat pada angka 5,05 persen, mengungguli China (4,70 persen), Singapura (2,9 persen), Korea Selatan (2,30 persen) dan Meksiko (2,24 persen).
“Pertumbuhan tersebut juga didukung oleh inflasi yang terkendali, pada bulan Juli 2024 berada di 2,13 persen, tetap terjaga dalam rentang sasaran,” ucapnya. {sumber}