Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan jumlah penduduk bekerja meningkat 4,79 juta menjadi 144,64 juta orang pada Agustus 2024. Angka ini menunjukkan kinerja perekonomian tumbuh berkualitas.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga semakin berkualitas, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja, yang bertambah 4,79 juta menjadi 144,64 juta orang,” tutur Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (5/11/2024), dikutip dari Investor.
Pada saat yang sama jumlah penduduk yang menganganggur berkurang 390 ribu menjadi 7,47 juta orang. Penyerapan tenaga kerja diserap oleh sektor pertanian, perdagangan, dan manufaktur (industri pengolahan).
“Porsi pekerja formal meningkat menjadi 42,05%, lebih tinggi dibandingkan Agustus 2023 yang tercatat 40,89%. Pekerja dengan status pegawai atau buruh juga tumbuh 3,44% secara year on year,” terang Airlangga.
TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
Sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan angka TPT ini lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, bahkan lebih rendah jika kita bandingkan dengan TPT sebelum pandemi Covid-19 pada Agustus 2019 yang mencapai 5,23%.
Selama periode Agustus 2019–Agustus 2024, terjadi kenaikan TPT saat awal pandemi Covid-19 (Agustus 2020), kemudian TPT menunjukkan tren menurun hingga Agustus 2024. Pada Agustus 2024, TPT mengalami penurunan sebesar 0,41% poin dibandingkan dengan Agustus 2023.
Bila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan (5,79%) lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perdesaan (3,67%). Dibandingkan Agustus 2023, TPT perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,61% dan 0,21%.
“Jika dirinci lebih lanjut, penurunan tingkat pengangguran terbuka dibandingkan Agustus tahun lalu ini terjadi baik pada penduduk laki-laki maupun perempuan, serta terjadi di wilayah perkotaan dan pedesaan,” terang Amalia. {}