Airlangga Hartarto Perkuat Kerjasama RI-Jepang Dari Sektor Ekonomi Hingga Energi Bersih

Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga dan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Muto Yoji membahas perdagangan dan investasi kedua negara, antara lain yakni proyek yang telah dijalankan baik dalam kerangka AZEC maupun IJEPA.

Pembahasan tersebut terjadi dalam pertemuan bilateral yang berlangsung konstruktif antara Menko Airlangga dan Menteri Muto Yoji di Tokyo, Jepang pada Kamis (8/5/2025).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menyatakan komitmen kuat untuk meningkatkan hubungan dagang dan investasi yang saling menguntungkan. Kedua pihak juga sepakat untuk terus menjaga komunikasi intensif serta mencari solusi atas isu-isu teknis yang dihadapi bersama.

Dalam sambutannya, Menteri Muto Yoji menyampaikan selamat kepada Menko Airlangga atas penghargaan yang diterima dan terima kasih telah memberikan kontribusi yang signifikan dengan menjaga dan meningkatkan iklim bisnis kedua negara.

“Saya mengucapkan selamat atas penghargaan Order of the Rising Sun, Gold, and Silver Star dari Kaisar Jepang kepada Menko Airlangga, dan terima kasih atas kontribusi yang signifikan, terutama terkait perdagangan dan investasi. Kita lanjutkan kerjasama yang sudah terjalin baik, meskipun terdapat beberapa tantangan global saat ini,” ujar Menteri Muto Yoji, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Selasa (13/5/2025), dikutip dari WartaEkonomi.

Sependapat dengan Menteri Muto Yoji, Menko Airlangga juga mencermati komitmen kedua negara untuk terus meningkatkan kolaborasi yang baik.

“Indonesia menghargai kerjasama yang semakin kuat antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia. Kerja sama seperti IJEPA dan kerjasama energi bersih dalam AZEC, serta kerjasama ekonomi dan investasi lainnya seperti pariwisata, bioenergi, mineral, otomotif, elektronik, pertanian, perikanan telah berjalan dengan baik,” ungkap Menko Airlangga.

Hingga akhir tahun 2024, perdagangan Indonesia dengan Jepang mencatatkan total volume perdagangan sebesar USD35,6 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Jepang tercatat sebesar USD20,7 miliar, sementara impor Indonesia dari Jepang mencapai USD14,9 miliar. Ini mencatatkan surplus neraca perdagangan bagi Indonesia sebesar  USD5,7 miliar. {}