Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai Program Kartu Prakerja mampu beradaptasi di tengah kemajuan teknologi serta peningkatan kebutuhan tenaga kerja.
Program Prakerja dinilai cepat menyesuaikan perubahan, karena inovasi, komunikasi antara sisi kebijakan dan implementasi yang cukup intensif.
“Prakerja terbukti mampu beradaptasi, inklusif, dan bisa memberikan hasil efisien. Akan tetapi, apresiasi dari berbagai lembaga internasional itu jangan sampai membuat kita terlena, tapi itu harus mendorong kita melakukan inovasi tambahan,” kata Menko Airlangga dalam Pengarahan Komite Cipta Kerja dan Mitra Program Kartu Prakerja, di Jakarta, Selasa.
Airlangga menyampaikan, jumlah angkatan kerja Indonesia yang saat ini mencapai sekitar 147 juta orang harus mampu menyiapkan diri atas perubahan cepat yang terjadi di dunia kerja.
Dengan tuntutan kemampuan (skill) yang semakin meningkat dan kemajuan pesat dunia teknologi menjadikan angkatan kerja harus mampu beradaptasi, berdaya tahan tinggi, dan terus bertumbuh.
Untuk mampu meningkatkan produktivitas kerja dibutuhkan peningkatan kemampuan (upskilling) bagi yang sudah bekerja maupun yang sedang mencari kerja.
“Guna mewujudkan hal itu, dibutuhkan program pelatihan berskala jutaan orang per tahunnya yang juga menjadi penting untuk memanfaatkan bonus demografi secara optimal,” katanya lagi.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa dalam Program Kartu Prakerja terdapat berbagai macam pelatihan digital, mulai dari bahasa pemrograman, analisis data, hingga ethical hacking.
Juga terdapat pelatihan pengoperasian alat berat, seperti truk, bus, ekskavator maupun buldozer yang berguna untuk merespons geliat sektor pertambangan, perkebunan, konstruksi, serta logistik dan transportasi.
Selain pelatihan-pelatihan seperti administrasi perkantoran, penjualan dan pemasaran, gaya hidup, desain grafis, serta soft skills, Program Prakerja juga memiliki pelatihan keterampilan hijau (green skills) seperti sustainability reporting, carbon accounting, modifikasi sepeda motor menjadi motor listrik, pupuk ramah lingkungan, dan lainnya.
Adapun sejak periode April 2020 hingga Desember 2023, Program Kartu Prakerja telah memberikan akses pelatihan bagi 17,5 juta orang penerima dari 514 kabupaten/kota.
“Sebenarnya target pemerintah sampai akhir 2024, yakni diperkirakan mencapai sekitar 19 juta orang dapat mengikuti pelatihan dari Kartu Prakerja. Sampai saat ini, semua lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan Prakerja juga sudah terbayar, maka Prakerja ini akan jadi program yang menjadi contoh e-Government yang sukses ke depannya,” kata Menko Airlangga. {sumber}