Airlangga Hartarto Rampungkan Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Dengan Eurasia

Berita GolkarPemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara resmi mengumumkan penyelesaian substantif Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia–Eurasian Economic Union (I–EAEU FTA).

Pengumuman itu disampaikan Airlangga bersama Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia, Andrey Slepnev, di sela-sela pelaksanaan The 28th St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

Sebelumnya, kesepakatan tersebut telah diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan bilateral di Istana Konstantinovsky, St Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025).

“Saya menyambut dengan gembira kesepakatan yang telah dicapai antara Indonesia dan Rusia terkait peranan kita dalam Eurasian Economic Union (EAEU),” ucap Prabowo, dikutip dari Kompas.

Kesepakatan tersebut menandai babak baru dalam kerja sama ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota EAEU, yakni Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia.

Perundingan I–EAEU FTA telah berlangsung sejak Desember 2022 melalui lima putaran perundingan dan sejumlah pertemuan intersesi. Tim perunding Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan.

Kedua pihak telah menyepakati seluruh area negosiasi secara substantif. Saat ini, proses ratifikasi dan finalisasi teknis tengah disiapkan untuk mempercepat pemberlakuan perjanjian.

Perjanjian Indonesia dan EAEU membuka peluang ekspor baru bagi Indonesia, khususnya untuk komoditas unggulan, seperti minyak sawit mentah dan turunannya, kopra, kopi, karet alam, serta mentega kakao.

Di sisi lain, Indonesia juga berharap ada peningkatan impor dari EAEU untuk sejumlah komoditas strategis, seperti gandum, fosfat, batu bara, bahan baku pupuk kimia, dan besi setengah jadi.

Dengan total populasi Indonesia dan EAEU mencapai lebih dari 460 juta jiwa, perjanjian tersebut dipercaya akan memperluas akses pasar, memperlancar logistik, serta meningkatkan arus investasi dua arah antara Indonesia dan EAEU.

Dalam sambutannya, Airlangga menyampaikan apresiasi kepada tim perunding atas diselesaikannya perundingan I-EAEU FTA secara substantif.

“Saya berharap kedua pihak dapat segera menindaklanjuti dengan menyelesaikan semua tahapan proses yang diperlukan sehingga perjanjian ini dapat ditandatangani pada 2025,” jelasnya melalui siaran pers, Jumat (20/6/2025).

Menanggapi hal tersebut, Mendag Slepnev mengucapkan terima kasih atas pencapaian Indonesia dan EAEU dalam mendorong peningkatan hubungan perdagangan yang modern dan people-to-people contact.

“Komisi Ekonomi Eurasia siap untuk menandatangani perjanjian tahun ini dan berkomitmen akan melakukan yang terbaik guna menyelesaikan persyaratan teknis yang diperlukan,” tegasnya.

Dorong ekspor dan investor

Perjanjian perdagangan dengan EAEU merupakan bagian dari strategi diversifikasi pasar ekspor Indonesia ke kawasan non-tradisional. Wilayah Eurasia dinilai memiliki potensi besar sebagai tujuan ekspor dan sumber investasi strategis dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) rata-rata kawasan EAEU mencapai 4,4 pesen.

Persentase ini lebih tinggi dari rata-rata global. Berdasarkan studi kelayakan bersama (joint feasibility study), implementasi perjanjian kerja sama dengan EAEU diperkirakan akan mendorong ekspor Indonesia secara signifikan di sektor pertanian dan manufaktur berbasis sumber daya.

Pada periode Januari hingga Maret 2025, perdagangan antara Indonesia dan EAEU tercatat mencapai 1,57 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Angka ini meningkat signifikan sebesar 84,63 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Di luar perdagangan, Indonesia juga membuka peluang investasi bagi negara-negara anggota EAEU di sektor prioritas, seperti industri pengolahan, transportasi, logistik, pertambangan, dan pertanian.

Pasalnya, realisasi investasi dari kawasan EAEU ke Indonesia terus menunjukkan tren positif dengan nilai mencapai 273,7 juta dollar AS pada 2024. Melalui implementasi perjanjian ini, Indonesia berpotensi menjadi pintu gerbang logistik dan distribusi ke kawasan Asia Tenggara.

Sebaliknya, EAEU dapat menjadi jalur strategis bagi komoditas unggulan Indonesia untuk menembus pasar Eropa Timur dan Asia Tengah. Sebagai informasi, dalam pertemuan SPIEF 2025, Airlangga didampingi oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono dan Duta Besar Federasi Rusia di Jakarta Sergei Tolchenov. {}