Berita Golkar – Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menggelar acara ‘Temu Wicara Bersama Penerima Bantuan Pangan (PBP) di Kecamatan Batununggal, Kota Bandung pada Jumat (19/01).
Acara temu wicara ini merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian ke sejumlah wilayah di Indonesia dalam rangka memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi dengan baik di tengah ancaman krisis pangan akibat El Nino.
“Hari ini saya hadir dalam acara pembagian beras. Merupakan bantuan yang oleh bapak presiden telah diputuskan dan disetujui oleh bapak presiden di sidang kabinet dan jumlahnya 10 Kg per keluarga penerima manfaat,” ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam sambutannya dikutip redaksi Golkarpedia.
Dalam agenda temu wicara tersebut, Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Umum DPP Partai Golkar juga melakukan tanya jawab dengan masyarakat PBP mengenai bantuan sosial apa saja yang sudah diterima. Pemerintah sendiri memiliki berbagai mekanisme bantuan, seperti BLT El Nino, bantuan CBP (Cadangan Beras Pangan) dan lainnya.
“Jadi dari arahan Pak Presiden, yang menerima untuk 2 juta masyarakat yang membutuhkan. Tapi nanti dicek oleh PT. Pos apakah bapak ibu ini yang kemarin tidak menerima. Harusnya ada dua, pertama bantuan beras 10 Kg, kedua bantuan langsung El Nino Rp. 200 ribu per bulan. Jadi itu adalah yang diberikan pemerintah,” tutur Airlangga Hartarto.
Hasil dari pertemuan tersebut, ada beberapa masyarakat yang mengadukan mengenai bantuan yang didapat. Salah satunya Ibu Wiwin, yang memiliki tanggungan 3 orang anak, sementara pendapatan suami tidak menentu dengan maksimal pendapatan Rp. 70 ribu per hari.
“Nama saya Ibu Wiwin, dengan pekerjaan suami sebagai buruh lepas. Per minggu suami memberikan Rp. 300 ribu untuk keluarga. Saya butuh beras per hari 1 kilogram pak,” tutur Ibu Wiwin kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menanggapi hal ini, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto berjanji bakal menempatkan Ibu Wiwin sebagai penerima bantuan. “Jadi pemerintah akan bantu 10 kilogram beras per bulan sampai 6 bulan ke depan,” jawab Airlangga Hartarto. {redaksi}