Airlangga Hartarto: Tanpa Leadership Yang Kuat, Indonesia Akan Menjadi Chile

Berita Golkar – Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menginginkan pendapatan per kapita Indonesia tidak turun lagi. Dia menilai untuk bisa mencapai hal itu, Indonesia perlu leadership atau kepemimpinan yang kuat.

Saat ini pendapatan per kapita Indonesia di akhir periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin ditargetkan US$5.500. Di kepemimpinan selanjutnya, Airlangga menyebut target pendapatan per kapita Indonesia lebih dari US$10 ribu.

“Ini harus di bawah nakhoda yang tepat. Jangan sampai pendapatan per kapita turun lagi. Di Asia hanya beberapa yang lolos seperti Jepang dan Singapura,” ujar Airlangga dalam deklarasi dukungan untuk Prabowo Subianto sebagai capres RI untuk periode 2024-2029 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok), Jakarta, Minggu (13/8).

Airlangga menuturkan, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Dia menambahkan, butuh memakan waktu tiga sampai empat tahun untuk mencapai target pendapatan per kapita tersebut.

Dia tidak ingin Indonesia bernasib seperti Chile yang mengalami resesi dan pendapatan per kapitanya turun drastis pada 2022. Padahal, Chile sempat digadang-gadang menjadi negara maju. “Tanpa leadership yang kuat, kita akan menjadi Chile. Pak Jokowi mengatakan di Istana, prosesnya harus lebih cepat dari Chile,” ujar Airlangga.

Dia menerangkan, Indonesia sekarang menghadapi tantangan berikutnya dan saat ini Indonesia telah tiga kali berada di persimpangan jalan setelah sebelumnya pada 1965 dan 1998. “Sekarang kita masuk persimpangan ke tiga setelah lolos pada 1965 dan 1998 ketika memilih reformasi. Apakah negara ini menjadi maju atau berpendapatan menengah,” ucapnya.

“Di Asia tidak banyak yang lolos (di persimpangan jalan). Oleh karena itu, kepemimpinan sangat penting. Golkar melihat kepemimpinan Prabowo sangat tepat,” imbuhnya.

Golkar dan PAN hari ini (13/8) mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto untuk bersaing di Pilpres 2024. Golkar dan PAN bergabung bersama PKB dan Gerindra sebagai pendukung Prabowo untuk maju sebagai calon presiden 2024. {sumber}