Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan realisasi investasi ditargetkan Rp2.200 triliun pada 2025. Jumlah tersebut meningkat dari target tahun ini sebesar Rp1.900 triliun.
“Indonesia ke depan membutuhkan investasi yang besar. Target tahun ini Rp1.900 dan tahun depan Rp2.200 triliun. Ini bukan pekerjaan yang mudah,” ujar Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2024 di Jakarta, Rabu (11/12/2024), dikutip dari CNN Indonesia.
Airlangga mengungkapkan investasi penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun ke depan seperti yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto. Dalam paparannya disebut diperlukan pertumbuhan investasi 10 persen setiap tahunnya dari 2025 hingga 2029.
Namun, tak hanya investasi yang perlu ditingkatkan, sambung Airlangga, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) juga perlu ditekan.
ICOR adalah parameter yang menggambarkan besaran tambahan modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output. Dengan kata lain, semakin tinggi skor ICOR, artinya investasi semakin tak efisien.
ICOR Indonesia, sambung Airlangga, ada di posisi 6 dengan investasi 32 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sehingga pertumbuhan ekonomi berada di level 5 persen. Jika ICOR bisa ditekan, Airlangga yakin pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8 persen.
“Kalau kita bisa tekan ICOR kita seperti sebelum krisis keuangan, ICOR kita 4, maka investasi digenjot 32 persen, pertumbuhan ekonominya 8 persen,” kata Airlangga.
Sebelumnya, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengatakan Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp13.500 triliun dalam lima tahun ke depan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutan di Indonesia Mining Summit 2024 yang dibacakan oleh Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM Moris Nuaimi.
“Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen diperlukan realisasi investasi sebesar Rp13.528 triliun selama lima tahun mendatang. Capaian realisasi investasi tersebut diharapkan bisa menyerap tenaga kerja 3,4 juta,” katanya, Rabu (3/12/2024).
Karena itu, Kementerian Investasi berfokus untuk meningkatkan aliran investasi baik dari asing (PMA) maupun dalam negeri (PMDN). {}