Berita Golkar – Menteri Koordinator abidang Perekonomian Airlangga Hartarto mempertegas tahun depan tidak ada insentif kendaraan listrik. Selama dua tahun pemberian insentif dari pemerintah, Airlangga melihat sudah ada hasilnya. Beberapa mobil listrik yang dijual di Indonesia dirakit juga di tanah air.
“Insentif sudah diberikan sepanjang dua tahun untuk mendirikan pabrik. Hasilnya sudah nyata, hampir semuanya (kendaraan listrik) sudah di CKD-kan di Indonesia,” kata Airlangga kepada Kompas.com di GJAW 2025, Sabtu (28/11/2025).
Selain itu, Airlangga melihat sudah banyak kendaraan listrik terutama mobil listrik yang harganya di bawah Rp 300 juta. Menurutnya, di harga tersebut tidak perlu lagi ada insentif.
“Kalau kita lihat harganya tahun ini relatif yang di bawah Rp 300 juta sudah banyak. Pemerintah sudah memberikan insentif dua tahun itu Rp 7 Triliun,” kata Airlangga.
Airlangga meneruskan permintaan Presiden RI Prabowo Subianto, di mana insentif lebih baik untuk kebutuhan pembangunan pabrik saja. “Sekarang pak presiden ingin membangun pabrik. Mungkin dana itu (insentif) bisa dialihkan untuk membangun pabrik nasional,” kata Airlangga.
Jika tahun depan tidak ada insentif untuk kendaraan listrik, efeknya bisa pada kenaikan harga mobil listrik. Selain itu bisa juga membuat dorongan konsumen untuk membeli tahun ini supaya masih dapat insentif. {}













