Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto kembali melakukan pertemuan bilateral dengan negara mitra anggota OECD di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Dewan OECD di Paris, Prancis. Pertemuan antara Menko Airlangga dan Menteri Perdagangan serta Federal Councillor Swiss Guy Parmelin berlangsung pada petang hari waktu Paris, Selasa (3/06).
Sebelumnya, Guy Parmelin juga hadir secara daring dalam pembukaan Konferensi PLTA Indonesia–Swiss 2025 yang diselenggarakan di Jakarta pada 15 April 2025.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat ini, Menko Airlangga membahas beberapa agenda kerja sama bilateral kedua negara, seperti perdagangan dan investasi, kerja sama ketenagakerjaan, dan dukungan untuk aksesi Indonesia ke dalam OECD.
Total perdagangan Indonesia–Swiss di tahun 2024 tercatat sebesar USD2,33 miliar atau sebesar 0,47% dari nilai seluruh perdagangan Indonesia dan dunia. Ekspor Indonesia tercatat mencapai USD1,5 miliar dengan impor sebesar USD800 juta.
Sementara itu, realisasi investasi Swiss di Indonesia pada tahun 2024 mencapai USD244,9 juta, meningkat sebesar 63,22% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ini berkontribusi sebesar 0,41% terhadap total investasi asing (Foreign Direct Investment/FDI) di Indonesia pada tahun yang sama. Saat ini terdapat sekitar 150 perusahaan Swiss yang beroperasi di Indonesia, sedangkan di Swiss ada 11 bisnis yang dioperasikan oleh diaspora Indonesia di sana.
Untuk terus meningkatkan hubungan kedua negara, Menko Airlangga mendorong penguatan kerja sama dan perluasan ke sektor-sektor strategis.
“Pemerintah Indonesia mengapresiasi Pemerintah Swiss yang telah menyelenggarakan Pertemuan ke-10 Joint Economic and Trade Commission (JETC) di Bern pada 23 April 2024 lalu. Kami mengundang Swiss untuk kolaborasi di area strategis seperti investasi industri berbasis teknologi dan rendah karbon, kesehatan, dan ekonomi digital,” tutur Menko Airlangga, dikutip dari Ekon.
“Kami juga akan mendukung peningkatan pemanfaatan Indonesia-EFTA CEPA, termasuk kolaborasi pendidikan vokasi dan pengembangan professional,” imbuh Menko Airlangga.
Selanjutnya terkait aksesi OECD, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia pada hari ini telah berhasil menyerahkan Initial Memorandum, yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan aksesi Indonesia.
“Indonesia mengapresiasi dukungan Swiss dalam pembukaan diskusi aksesi dan selama proses aksesi berjalan. Kami harap Swiss dapat terus memberikan dukungan untuk aksesi Indonesia, termasuk melalui kerja sama teknis dan berbagi pengalaman,” jelas Menko Airlangga.
Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Wakil Tetap Republik Indonesia di Jenewa Febrian Alphyanto Ruddyard, dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral Ferry Ardiyanto. {}