DPP  

Airlangga Hartarto Yakin Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Masih Bisa Naik

Berita Golkar – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil (RK) menjadi top of mind sebagai calon gubernur di Jakarta maupun Jawa Barat. Beberapa hasil survei menunjukkan elektabilitas RK di Jawa Barat paling tinggi. Di Jakarta, RK menjadi pesaing berat bagi Anies Baswedan dan nama lain seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dengan waktu tersisa lebih kurang satu bulan sampai pendaftaran nanti, Partai Golkar percaya diri RK mampu mendongkrak elektabilitasnya. Keterangan tersebut disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Jakarta.

Airlangga menyatakan, partainya sudah memberi tugas kepada RK untuk bersiap bertarung dalam pilkada di Jakarta atau Jawa Barat. Surat tugas itu sudah lama diberikan kepada pria yang akrab dipanggil Kang Emil tersebut. ”Kan (Partai Golkar) sudah memberikan pesan kepada RK untuk di Jakarta atau di Jabar,” ujarnya, Rabu (17/7/2024).

Airlangga menyatakan di Jawa Barat, elektabilitas RK sangat tinggi. Angkanya mencapai 52%. Beberapa lembaga survei seperti Indikator Politik Indonesia dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) sudah merilis hasil survei terbaru untuk pilkada Jawa Barat.

Hasilnya, RK mendominasi. Dipasangkan dengan siapa pun, hasil survei menunjukkan Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 itu lebih unggul dari figur lainnya. Sementara di Jakarta, Litbang Kompas mencatat elektabilitas RK berada dalam tiga besar. Dengan elektabilitas 8,5%, suami Atalia Praratya itu bersaing dengan Anies dan Ahok.

”Tentu di Jabar suaranya sudah lebih dari 52%. Tetapi, kami minta yang 8% itu dinaikkan. Karena partai akan memutuskan apabila (hasil survei) sudah selevel dengan calon-calon yang lain,” terang Airlangga.

Airlangga sangat yakin waktu satu bulan cukup bagi RK untuk mendongkrak elektabilitas. Meski saat ini nama RK ada di urutan ketiga setelah Anies dan Ahok, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu sangat yakin RK mampu membuat elektabilitasnya naik baik di Jakarta maupun Jawa Barat. ”Masih ada waktu satu bulan untuk bekerja keras. Ya tentu dua-duanya (elektabilitas di Jawa Barat dan Jakarta) harus kita dongkrak dulu,” paparnya. {sumber}