Berita Golkar – Kendati kondisi perekonomian global saat ini cenderung melemah dan diikuti dengan tekanan gejolak pasar keuangan serta berbagai downside risks seperti tensi geopolitik dan fragmentasi ekonomi, ketangguhan perekonomian Indonesia tetap terjaga baik. Capaian ekonomi nasional pada Q1-2024 relatif tinggi dengan mencetak pertumbuhan sebesar 5,11% (yoy).
Pertumbuhan impresif tersebut juga diikuti dengan tingkat inflasi bulan Mei 2024 yang terbilang rendah sebesar 2,84% (yoy). Prospek perekonomian nasional yang stabil juga ditunjukkan oleh capaian beberapa indikator utama ekonomi seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada pada zona optimis, aktivitas manufaktur yang tetap berada pada level ekspansi, serta angka kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka yang terus mengalami penurunan.
“Kondisi ini, menjadi modal yang solid untuk memperkuat fondasi transformasi ekonomi. Namun, untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, pertumbuhan ekonomi harus bisa didorong di kisaran 6-7 persen disertai GNI per kapita menjadi USD30.300,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Kerja Anggaran di Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat RI, Senin (24/06).
Dalam upaya peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi guna mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Pemerintah terus melakukan transformasi ekonomi yang menyeluruh dan berkelanjutan. Upaya mendorong transformasi tersebut ditempuh melalui strategi utama berupa peningkatan investasi, daya saing, nilai tambah industri, produktivitas, pemberdayaan UMKM, pemerataan pembangunan dan konektivitas.
Sejalan dengan fokus Pemerintah dalam mencapai Indonesia Emas 2045, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025 disusun dengan mengusung tema “Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”. Guna mendukung pelaksanaan tema tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengusulkan 73 Program Kerja baik prioritas maupun reguler, dengan kemungkinan adanya penambahan, penggabungan serta pengembangan program, seiring dengan dinamika dalam pelaksanaannya.
Guna mendukung pelaksanaan tema tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyiapkan 74 Program Kerja yang merupakan penjabaran sejumlah Prioritas Nasional (PN) diantaranya PN-2 Swasembada Pangan, Ekonomi Syariah, Ekonomi Digital, dan Ekonomi Hijau, PN-3 Pengembangan Infrastruktur, Kewirausahaan, dan Pengembangan Agromaritim Industri, PN-4 Pengembangan SDM, PN-5 Hilirisasi dan Pengembangan Industri Berbasis SDA, PN-6 Pemerataan Ekonomi, serta PN-7 Reformasi Politik, Hukum, dan Birokrasi.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agibisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha, BUMN, Riset dan Inovasi Kemenko Perekonomian Elen Setiadi, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Ali Murtopo Simbolon, Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud, serta Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto. {sumber}