DPD 1  

Aliza Gunado: Ketua DPD I Partai Golkar Lampung Ke Depan Harus Siap Menang dan Majukan Daerah

Berita GolkarMenjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Provinsi Lampung, suara-suara dari kader internal mulai mencuat, termasuk dari Aliza Gunado, salah satu kader senior yang telah mengabdi lebih dari 15 tahun di tubuh Partai Golkar.

Dalam keterangannya, Aliza menekankan bahwa pemimpin Golkar Lampung ke depan tidak boleh sekadar simbol politik, melainkan harus menjadi motor kemenangan dan kemajuan daerah.

“Ketua DPD I Partai Golkar Lampung yang akan datang wajib memiliki visi besar: memenangkan Golkar di pemilu 2029 sekaligus memperjuangkan kemajuan Provinsi Lampung,” ujar Aliza. Menurutnya, arah kepemimpinan Golkar harus berpijak pada realitas politik yang terus berubah dan menuntut kehadiran figur yang bisa menjawab tantangan zaman.

Ia mengingatkan bahwa struktur demografi pemilih ke depan tidak bisa diabaikan. Berdasarkan proyeksi, sebanyak 65 persen pemilih pada Pemilu 2029 akan berasal dari kelompok usia 19 hingga 45 tahun.

“Artinya, mayoritas pemilih kita nanti adalah mereka yang lahir antara 1984 sampai 2010. Mereka tumbuh dengan orientasi, preferensi, dan cara berkomunikasi yang jauh berbeda dari generasi sebelumnya. Golkar harus siap masuk ke ruang itu,” jelasnya.

Aliza juga menyoroti langkah cepat sejumlah partai lain yang telah membangun kekuatan melalui kaderisasi di kalangan milenial dan generasi Z. Ia menilai, hal itu harus menjadi alarm bagi Golkar.

“Partai lain sudah menempatkan anak-anak muda sebagai pengurus inti hingga ormas partai. Mereka serius merebut simpati generasi baru. Kalau Golkar tidak segera beradaptasi, kita bisa tertinggal,” ucapnya.

Karena itu, Aliza mendorong agar Ketua Golkar Lampung ke depan adalah figur yang tidak saja punya pengalaman panjang di internal partai, tetapi juga memiliki daya jangkau lintas generasi.

“Kita butuh pemimpin yang bisa merangkul generasi milenial dan generasi Z, tanpa kehilangan jembatan komunikasi dengan Gen X dan baby boomer. Harus ada keseimbangan,” tegasnya.

Lebih jauh, ia mengajukan kriteria ideal bagi calon Ketua DPD I Golkar Lampung. Sosok tersebut, menurutnya, sebaiknya berasal dari kalangan usia 40 hingga 50 tahun, memiliki jejaring luas di kalangan legislatif dan eksekutif baik daerah maupun pusat, serta memahami sejarah dan doktrin kekaryaan Golkar secara mendalam.

“Saya meyakini, hanya kader murni yang tumbuh bersama Golkar selama belasan tahun yang benar-benar mengerti napas dan arah perjuangan partai ini,” kata Aliza.

Ia juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang bersinergi dengan struktur partai dari tingkat pusat hingga pelosok desa.

“Ketua DPD I harus bisa jadi perantara yang efektif antara DPP dan pengurus desa. Mampu menyatukan yang lama dan yang baru, senior dan junior, tanpa menciptakan sekat-sekat. Kepemimpinan yang inklusif dan progresif itu yang kita butuhkan,” ujar Aliza.

Menutup keterangannya, Aliza menegaskan bahwa pemimpin Golkar Lampung ke depan tidak cukup hanya populer, tetapi harus produktif. “Ia harus punya karya nyata untuk kemajuan Lampung. Bukan hanya memikirkan struktur partai, tapi juga dampak langsung ke masyarakat. Itulah wujud karya kekaryaan yang sesungguhnya,” pungkasnya.

Leave a Reply