DPP  

Aliza Gunado Soal Isu Pilpres: Jangan Dibolak-Balik!

Aliza Gunado. golkarpedia.com

Berita GolkarKader Muda Partai Golkar Aliza Gunado angkat bicara perihal isu-isu yang disampaikan oleh lawan pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Diketahui, lawan pasangan Prabowo-Subianto, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan selalu menyampaikan isu-isu yang dinilai menyindir pasangan nomor urut 2 tersebut.

Aliza mengatakan, soal statement Capres Ganjar Pranowo yang memberi nilai 5 soal penegakan hukum saat ini. Menurutnya, seharusnya Ganjar mempertanyakan hal ini kepada Cawapresnya Mahfud MD yang merupakan mantan menkopolhukam. “Kemudian di legislatif, Ketua Komisi III DPR RI adalah kader partai PDIP,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Selain itu, terkait isu yang menyatakan kekuasaan saat ini seperti zaman orde baru karena adanya indikasi akan mobilisasi ASN di bawah komando Kementerian PAN-RB, pendamping PKH dari Kemensos, pegawai lapas di bawah Kemenkumham RI, dan perangkat desa di bawah naungan Kemendes PDTT. Tetapi yang harus digaris dibawahi adalah kementrian yang menaungi ASN dari KemenPAN-RB, Kemensos, Kemenkumham, dan Kemendes PDTT  mentrinya adalah petugas partai dari parpol tertentu.

“Jadi dari beberapa point di atas mengenai kalimat seseorang mengatakan, yang berkuasa saat ini adalah seperti orde baru, arti sebenarnya itu perkataan lebih baik disampaikan kepada siapa untuk siapa?” katanya.

Kemudian, lanjut Aliza. Soal isu IKN yang disampaikan Capres Anies Baswedan, bawah perpindahan ibu kota akan terjadi ketimpangan baru untuk beberapa daerah lain.

Menurut Aliza, sebaiknya Anies diskusi atau berbicaralah terlebih dahulu kepada cawapresnya, karena partai PKB juga ikut menyetujui dan ikut menandatangani saat pembahasan di DPR RI serta pengesahan Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN).

“Dan ketua umum PKB adalah Muhaimin Iskandar, yang saat ini menjadi cawapresnya, Apakah mereka belum sempat ngobrol terkait IKN?” katanya.

Dan isu terkahir yakni perihal persatuan Indonesia, menurutnya hal ini sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Di mana sejak 2019 Prabowo dan Joko Widodo sudah bersama bersama-sama dalam satu pemerintahan demi wujudnya persatuan indonesia setelah pilpres 2019.

“Di dunia hanya disini kita bisa lihat antara rival bekerjasama demi bangsanya dengan menyampingkan ego masing-masing,” katanya.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada tim sukses pasangan Capres mana pun untuk tidak memprovokasi masyarakat. “Stoplah memprovokasi dan stoplah Terprovokasi mari kita sambut demokrasi ini dengan santai dan riang gembira,” katanya. {sbr}