Berita Golkar – Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Bekasi periode 2019-2024, Sarim Saefudin, meminta pemerintah tegas atasi bangunan liar di bantaran sungai. Pasalnya, bangunan liar itu melanggar dan sangat menyusahkan ketika hendak melakukan normalisasi.
“Kali-kali atau sungai besar banyak bangunan liar, secara pengamanan itu kurang,” kata Sarim dikutip dari Tribun Bekasi, Jumat (6/9/2024).
Padahal, ujar Sarim, normalisasi sungai atau kali ini harus diperhatikan. Kondisi ini menjadi persoalan, apalagi kali itu pasti terjadi endapan lumpur. Ditambah lagi dengan dengan kebiasaan masyarakat yang buang sampah sembarangan.
“Nah bagiamana nanti tidak akan kebanjiran di daerah kita. Memang kali-kali ini tidak dibesarin malah dikecilin. Bahkan, ada juga banyak saluran hilang juga,” ujar Sarim.
Sarim menceritakan, saat dia masih bersekolah, Sungai Cikarang dan Ciherang menjadi jalur transportasi menggunakan perahu. Namun sekarang, banyak bangunan hingga mengambil tanah negara di bantaran sungai.
“Awalnya itu bahasanya dari pada nganggur, digarap buat pertanian. Tetapi, malah dibangun. Itu mempersulit normalisasi kali dan bikin jadi sungai menyempit,” jelasnya.
Sarim juga berbicara soal kualitas pembangunan infrastruktur menjadi perhatian. Sebab, sangat mubazir ketika perkembangan pembangunan pesat, tapi tidak dibarengi dengan kualitasnya. Tentu, itu sangat membuat boros anggaran dan merugikan masyarakat.
“Fraksi Golkar berharap, jalan jangan asal sekadar dicor atau diaspal, tetapi juga bicara kualitas,” ucapnya.
“Maksudnya, pemanfaatan soal jalan. Salah satu penunjangnya adalah jalan. Kalau jalannya lebar dan kuat akan lebih baik pemanfaatannya untuk masyarakat,” pungkasnya. {}