Daerah  

Anggota DPRD Medan, Rizki Nugraha Minta Walkot Bobby Nasution Kedepankan Inovasi Kelola Sampah

Berita GolkarAnggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Golkar, M Rizki Nugraha, menyebut tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kelurahan Terjun yang dimiliki Kota Medan sudah diambang batas daya tampungnya. Bahkan, untuk mencarikan solusi atas kondisi tersebut, Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama OPD terkait melakukan studi banding ke negara luar agar mendapatkan ilmu sekaligus investor, sehingga sampah yang ada di Kota Medan bisa diolah menjadi energi terbarukan.

“Di Kota Medan saat ini sangat sedikit sekali lahan kosong. Yang masih tersedia itu di kawasan penyangga Kota Medan seperti Kabupaten Deliserdang. Oleh karena itu, kita selaku masyarakat Kota Medan harus berinovasi. Kelola sampah dari rumah sebelum dibuang ke TPA Terjun,” ungkapnya saat menggelar sosialisasi Perda Kota Medan Nomor 6 tahun 2015 tentang Pengelolaan Persampahan di Jalan Balai Desa, Kelurahan Teladan Timur Kecamatan Medan Kota, Minggu (27/8).

Rizki menambahkan, Fraksi Partai Golkar di DPRD Medan telah mengusulkan ke Pemko Medan agar menambahkan anggaran di kecamatan. Sehingga 21 kecamatan yang kini diamanahkan mengelola sampah bisa bekerja maksimal. Pasalnya, sumber daya manusia (SDM) serta sarana dan prasarana yang ada saat ini belum bisa diandalkan.

“Kita juga sudah mengusulkan agar gak ada lagi pengadaan armada angkutan sampah. Serahkan semua pengelolaan pengangkutan sampah pada pihak ketiga. Karena anggaran pemiliharaan armada angkut sampah begitu mahal bapak dan ibu. Dengan begitu, anggaran pemeliharaan di dinas terkait ini bisa digunakan ke program lainnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi III DPRD Medan juga mengajak masyarakat Kota Medan untuk menanamkan kebiasaan tidak membuang sampah sembarangan. Sebab, sampah yang dengan sengaja dibuang sembarangan akan berdampak pada kelancaran arus di saluran drainase kita.

“Contohnya di tempat saya tinggal, di Kompleks Setia Budi Indah. Saya pernah menemukan sampah springbed di saluran drainase dekat rumah saya. Artinya apa bapak dan ibu, lokasi tempat tinggal gak menjamin perilaku kita dalam menjaga kebersihan lingkungan,” pungkasnya seraya mengajak seluruh konstituen untuk komitmen menjaga kebersihan. {sumber}