Berita Golkar – Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengapresiasi hasil karya anak-anak muda dalam membuat film pendek menyambut HUT Ke-61 Partai Golkar. Kisah-kisah sederhana yang diangkat dalam film pendek banyak menghadirkan pesan persatuan yang luar biasa kuat.
“Jujur ya, tadi saya sangat mengapresiasi hasil karya anak-anak muda yang membuat film pendek dan tadi saya katakan bahwa bukan persoalan durasinya 5 menit, tapi maknanya sangat luar biasa sekali,” kata Menteri ESDM ini usai menghadiri acara Malam Anugerah Penghargaan Film Pendek dalam rangkaian HUT Ke-61 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jumat (28/11/2025).
Bahlil menuturkan hasil karya film pendek yang dilombakan pada event ini banyak bicara tentang toleransi, kebhinekaan serta perjuangan anak bangsa.
“Ini sebenarnya selaras dengan apa yang sekarang dilakukan Partai Golkar. Karena Golkar juga memang lahir dari kandungan rakyat, dari proses hasil 97 organisasi waktu itu. Jadi saya pikir ini punya benang merah yang kuat,” ungkapnya.
Bahlil juga menantang para sineas muda tersebut untuk membuat film berkualitas dengan durasi yang juga cukup panjang.
“Tadi saya membuat tantangan. Anak-anak itu kan bagus-bagus tuh, orang-orang daerah. Selama ini sebagian orang beranggapan bahwa kualitas orang daerah dalam seni itu kayaknya kurang. Tapi buktinya tadi kan ternyata bagus. Itu orang daerah semua yang menang. Maka kemudian saya bikin tantangan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan tantangannya adalah bikin film oleh anak daerah, dari nol, apakah dia petani, dia nelayan, kehidupannya apa saja. “Ya, tapi waktunya bukan 5 menit, ya 20 sampai 30 menit lah dan itu nanti Golkar akan mempertandingkan dan akan kita support, bantu untuk biayanya,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Ketua Dewan Juri Lomba Film Pendek HUT Ke-61 Partai Golkar Meutya Hafid mengatakan peserta lomba film pendek dengan karyanya banyak mengusung tema kemajemukan dengan sangat matang.
“Ada yang menggambarkan persahabatan lintas agama, ada yang mengangkat isu inklusi sosial, ada pula yang menampilkan harmoni dari sudut pandang keluarga, komunitas, hingga kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Kisah-kisah sederhana yang diangkat dalam film pendek, kata Meutya Hafid, banyak menghadirkan pesan persatuan yang luar biasa kuat.
“Bagi Partai Golkar, karya-karya ini menjadi pengingat bahwa politik bukan hanya soal kebijakan dan institusi politik adalah tentang manusia, tentang harapan, tentang ruang bersama untuk hidup berdampingan dalam damai dan saling menghargai,” kata Menkomdigi ini.
Partai Golkar, lanjut Meutya Hafid, selalu menempatkan persatuan nasional sebagai fondasi utama. “Dan malam ini, melalui karya-karya visual anak bangsa, nilai itu hidup kembali dengan cara yang segar, dekat, dan menyentuh,” pungkasnya.













