APBD Terbatas, Bupati Subang Reynaldy Putra Pentingkan Rakyat Ketimbang Persikas

Berita Golkar – Bupati Subang, Reynaldy Putra memberikan respons tegas setelah beredarnya video sekelompok oknum suporter Persikas yang meneriakkan “Yel-yel” saat acara bersama Dedi Mulyadi dan masyarakat di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Subang.

Reynaldy mengungkapkan bahwa secara pribadi dirinya sangat menggemari klub sepak bola tersebut.

“Tapi infrastruktur dalam 2 tahun itu lebih penting, rakyat miskin kita bisa makan jauh lebih penting,” tegas, Reynaldy dikutip dari unggahan instragram pribadinya.

Ia menjelaskan bahwa Subang hanya memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar 3 triliun rupiah. Dari total tersebut, sekitar 70% sudah menjadi anggaran tetap yang tidak bisa diganggu gugat. “Belanja pegawai yang kita tidak bisa diapa-apakan,” ketus Reynaldi dengan nada gemetar, dikutip dari RakyatNews.

Dengan hanya tersisa sekitar 4 miliar rupiah, dirinya lebih memprioritaskan penggunaan anggaran tersebut untuk membantu masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur jalan. “Saya membutuhkan uang menyelesaikan jalan hampir 1,2 Triliyun. Jika jalan di Subang mau selesai semua,” terang Reynaldy.

Ia kembali menegaskan bahwa meskipun keberadaan klub Persikas penting, namun yang lebih utama adalah memenuhi kebutuhan dasar warganya.

“Tangisan rakyat kecil kita, yang mengeluhkan jalan, lampu penerangan jalan, tangisan rumah hanyut banjir. Itu bagi saya lebih penting,” ungkapnya.

Karena itu, dirinya mengaku kecewa terhadap sikap para suporter Persikas yang bertindak kurang tepat di acara tersebut. “Diatas panggung (Acara KDM) ada orang menangis meminta bantuan kepada Pak Gubernur, kepada saya (Bupati Subang),” tutupnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), turut memberikan pernyataan terkait insiden yang membuatnya kecewa. Saat itu, sekelompok orang meneriakkan “Yel-Yel Persikas” di tengah acara yang berlangsung khidmat.

Insiden terjadi saat KDM tengah mendengarkan kisah seorang ibu rumah tangga yang dengan penuh perjuangan berhasil membesarkan anak-anaknya.

Suasana haru yang tercipta mendadak berubah menjadi tegang akibat teriakan dukungan kepada Persikas yang disuarakan oleh sekelompok orang. {}