Berita Golkar – Ketua Korda IV DPD I Partai Golkar Aceh, Aramiko Aritonang, meminta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar untuk segera turun melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kepemimpinan Partai Golkar Aceh demi menyelamatkan partai berlambang pohon beringin itu.
Ia menilai Ketua Partai Golkar Aceh, TM Nurlif, telah gagal dalam memimpin partai tersebut. Bahkan salah satu imbas dari kurang tepatnya langkah Nurlif dalam Pilkada Aceh berdampak pada komposisi di DPRA.
Dimana, kata Aramiko, dengan jumlah 9 kursi dan satu wakil ketua, Partai Golkar tidak mendapatkan satupun Ketua Komisi di DPRA. Malah yang semakin miris, Wakil Ketua DPRA dari Golkar hingga kini tidak kunjung dilantik.
“Ini tentu sangat merugikan partai secara langsung sehingga kader partai yang menjadi perwakilan rakyat di DPRA kurang memiliki kekuatan sampai berdampak pada kemanfaatan terhadap Dapilnya,” ungkap mantan anggota DPRA ini, dikutip dari AJNN.
Terlebih lagi, kata Aramiko, calon Gubernur yang diusung Partai Golkar Aceh, Bustami Hamzah, juga kalah, dan ini semakin memperburuk keadaan Partai Golkar di parlemen DPRA.
“Golkar Aceh membutuhkan pemimpin yang diterima oleh masyarakat dan mampu membangun komunikasi politik lintas partai,” ujarnya.
Demi kemajuan partai, Aramiko, meminta DPP untuk segera melakukan evaluasi dan apabila dianggap perlu untuk dilakukan persiapan Musdalub DPD I Partai Golkar Aceh, kader Partai Golkar Aceh juga harus siap untuk itu.
“Ini penting segera dilakukan sehingga kelemahan saat ini tidak terulang di kepengurusan baru Golkar Aceh berikutnya,” kata dia.
Soal pemilihan gubernur, Aramiko, mengaku telah berlapang dada dan mengakui jika pasangan Muzakir Manaf – Fadhlullah memenangkan Pilkada Aceh 2024.
Ia mengatakan sudah sepatutnya Partai Golkar Aceh membangun komunikasi politik dengan Gubernur terpilih demi kepentingan Partai Golkar di masa yang akan datang. {}