Berita Golkar – Arief Dwi Kusumawardhana, terpilih kembali sebagai ketua Partai Golkar Kabupaten Banyumas peridoe 2025-2030, dalam Musyawarah Daerah (Muda) XI, di Hotel Aston Purwokerto, Minggu 5 Oktober 2025.
Sampai pelaksanaan musda, calon yang mendaftar hanya satu sehingga langsung diiputuskan secara aklamasi. Arief Dwi Kusumawardhana, saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Banyumas kali kedua.
Pada musda lima tahun lalu, Pangky, akrab disapa, ia sempat bersaing dengan Dodet Suryandaru, juga anggota DPRD Banyumas. Dalam kepengurusan saat ini, ia duduk sebagai sekretaris DPD Golkar Banyumas.
Ditemui di sela-sela musda, Pangky menyatakan, kepengurusan baru nanti bertekad bakal mengembalikan satu kursi yang hilang pada Pemilu 2024.
Partai Golkar di Pemilu 2024 hanya meraih lima kursi. pada Pemilu 2019 memiliki enam kursi. Sehingga komposisi pimpinan di DPRD Banyumas saat ini tidak masuk dalam jajaran pimpinan dewan, yakni unsur wakil ketua karena bisa direbut PKS.
“Di kepengurusan baru nanti, yang utama kita bakal mengembalikan kursi yang hilang di Dapil VI (kosong). Target minimal bisa balik lagi menjadi enam kursi seperti Pemilu 2019 lalu. Ada potensi menambah satu kursi lagi di Dapil I (kota), karena pada Pemilu 2024, kelebihan suaranya cukup signifikan,” terang Pangky, dkutip dari SuaraMerdeka.
Soal rivalitas sejumlah calon lain yang akhirnya tidak jadi maju, dia menegaskan, atas perintah DPD I, mereka bakal dirangkul masuk dalam kepengurusan baru. Komunikasi, katanya sudah terbangun dan ada kesepahaman untuk sama-sama mengembalikan kursi yang hilang dan memajukan kembali partai beringin ke depan di Banyumas.
“Untuk pembentukan kepengurusan sampai tingkat bawah (desa/kelurahan), sesuai dengan juklak dan juknis dari DPP harus selesai Februari 2026, sebagai kader kita harus siap.
Setelah ini, PR terpenting dan strategis adalah penyusunan komposisi kepengurusan harus imbang yang muda dan kesepuhan,” tandasnya.
Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Tengah, Mohammada Saleh mengatakan, Musda di Banyumas ini merupakan putaran ke-17 di Jawa Tengah.
Pelaksanaannya semua berlangsung secara musyawarah dengan hanya satu nama calon ketua yang dibawa ke forum musda. DPD I mengarahkan calon ketua hanya satu, kata dia, ini belajar dari pengalaman panjang sebelumnya.
Jika muncul calon lebih dari satu nama, ada potensi konflik berlanjut. Menurutnya, jika musda dilaksanakan dengan pemungutan suara dipastikan muncul residu-residu.
“Yang kalah, entah selisih satu suara, dapatnya pasti pindah partai. Ketua cuma satu, masih ada sekretaris, bendahara, pemenangan pemilu, wakil-wakil ketua.
Posisi itu masih bisa dimusyawarahkan. Lagi pula daerah pemilihannya juga beda-beda dan oriesntasi politiknya juga beda,” katanya.
Dia menjelaskan, dari 17 daerah yang sudah melaksanakan musda, semua tercapai secara musyawarah mufakat. Untuk daerah lain, di Oktober ini masih ada lima-enam daerah lagi. Sisanya sekitar 10 daerah lagi selesai November.
Ketua panitia Musda XI , Andik Pegiarto mengatakan, semua kekuatan kompnen partai dikerahkan untuk kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan musda ini. Peserta ada 436, termasuk unsur pengurusan tingkat desa dan kelurahan terlibat.
Musda juga mengundang Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono dan semua pimpinan partai politik peraih kursi di DPRD setempat. Bupati mengeaskan, semua partai peraih kursi di DPRD Banyumas adalah pengusung dalam Pilkada 2024 lalu. Sehingga semua dirangkul dan bisa mengawal pemerintahan daerah hingga lima tahun ke depan. {}