Arif Fathoni Jadi Figur Terkuat Partai Golkar Untuk Maju Pilkada Kota Surabaya

Berita Golkar – Bulan Agustus mendatang, KPU Surabaya bakal membuka pendaftaran untuk bakal calon wali kota dan wakil wali kota jalur partai politik.

Hingga saat ini, sejumlah partai sudah membuka penjaringan untuk pendaftaran bakal calon di masing-masing internalnya, kecuali DPD Golkar Surabaya.

Ketua DPD Golkar Surabaya Arif Fathoni mengaku, hingga saat ini pihaknya masih berpegang teguh pada surat penugasan DPP terhadap bakal calon yang hendak diusung dalam Pilwali 2024 nanti. Fathoni menyebut hanya ada dua nama yang diberi tugas DPP melalui surat tugas itu.

“Dua nama itu Pak Eri Cahyadi dan saya. DPD Partai Golkar Surabaya sudah mengusulkan dua nama ini ke DPP melalui DPD Jawa Timur. Berdasarkan itu, DPP kemudian memberikan surat tugas pada saya dan Pak Eri Cahyadi,” kata Fathoni, Jumat (10/5).

Fathoni menjelaskan, melalui surat tugas itu, DPP ingin kedua sosok calon yang diajukan untuk melakukan langkah-langkah menaikkan elektabilitas mereka.

Ketika nanti elektabilitas mereka berdua terbukti meningkat, maka menurut dia besar kemungkinan DPP Partai Golkar akan memberikan rekom.

Hanya saja, seiring berjalannya proses surat tugas itu, kini mulai bermunculan nama lain yang digadang untuk ikut berkontestasi dalam Pilwali Surabaya 2024.

Terlebih, DPP menurut dia juga sudah mengirim surat kepada DPD kabupaten/kota untuk tidak membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah. “Nah tentu berdasarkan kedua hal tersebut, kami kemarin menggelar rapat harian,” ucap Fathoni.

Dia mengungkapkan, dalam rapat internal partai dengan logo pohon beringin itu memunculkan beberapa keputusan. Salah satunya adalah, DPD Golkar Surabaya akan menunggu petunjuk dari DPP tentang langkah-langkah apa saja yang DPD Golkar Surabaya harus lakukan dalam menyongsong Pilwali 2024.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Surabaya itu menyampaikan, untuk saat ini ruang komunikasi politik antar partai masih terbuka lebar hingga pendaftaran di bulan Agustus nanti. Terlebih, posisi Surabaya sebagai ibu kota provinsi ini menurut dia punya nilai tawar tersendiri bagi para petinggi partai.

“Saya pikir petinggi-petinggi partai yang ada di Jakarta sana pasti akan berembuk untuk menghadirkan pasangan yang dianggap bisa meningkatkan nilai-nilai pelayanan terhadap masyarakat kota Surabaya,” pungkasnya. {sumber}