DPD II  

Arik Sri Wahyuni Kembali Pimpin Partai Golkar Trenggalek, Siap Akomodir Gen Z di Kepengurusan

Berita Golkar – Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Trenggalek kembali memilih Arik Sri Wahyuni sebagai Ketua DPD. Para kader secara aklamasi mempercayakan kepemimpinan periode 2025–2030 kepadanya. Arik dianggap mampu menjaga soliditas partai sekaligus mendorong regenerasi politik di Bumi Menak Sopal.

Musda yang berlangsung di Hall Hayam Wuruk berjalan lancar tanpa perbedaan sikap. Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Ali Mufthi, hadir langsung membuka acara. Bagi Golkar, musyawarah mufakat menjadi tanda kedewasaan politik sekaligus cara menjaga persatuan internal.

Aklamasi, Demokrasi yang Sering Disalahpahami

Dalam arahannya, Ali Mufthi menegaskan bahwa aklamasi merupakan bagian sah dari demokrasi. Ia menyebut demokrasi tidak hanya sebatas voting, tetapi juga ruang bermusyawarah.

“Demokrasi punya dua pintu: aklamasi atau musyawarah mufakat, serta one man one vote. Keduanya sah menurut UUD 1945. Jadi jangan merendahkan salah satunya,” tegas Ali Mufthi, dikutip dari BiozTV.

Ia juga mengingatkan, setiap kader harus berangkat dari niat tulus agar pengabdian kepada masyarakat benar-benar terwujud.

Regenerasi Politik: Golkar Dorong Generasi Z dan Perempuan

Ali Mufthi meminta kepengurusan baru Golkar Trenggalek membuka ruang lebih luas bagi kader muda dan perempuan. Menurutnya, tantangan politik lima tahun ke depan hanya bisa dijawab dengan kolaborasi pengalaman senior dan energi generasi baru.

Arik Sri Wahyuni menyambut pesan itu. “Pesan dari Ketua DPD Jatim, kalau bisa 50 persen pengurus berasal dari anak muda. Itu juga akan kita laksanakan,” tegas Arik.

Target Ambisius: 11 Kursi DPRD Trenggalek

Dalam pidatonya, Arik menyampaikan terima kasih atas kepercayaan kader yang kembali mengamanatkan kepemimpinan untuk periode kedua. Ia menegaskan target besar: meningkatkan kursi Golkar di DPRD Trenggalek pada Pemilu 2029.

“Insyaallah dengan dukungan Pak Ali Mufthi dan Ibu Atika Banowati, target penambahan kursi bisa tercapai. Kalau bisa sampai 11 kursi,” ujar Arik optimistis.

Arik menilai target itu realistis jika melihat tren konsolidasi partai dan kekompakan kader di desa hingga kabupaten. Ia juga tidak menutup kemungkinan Golkar Trenggalek mengusung calon sendiri pada Pilkada 2029. “Semua serba mungkin. Kalau target kursi tercapai, kenapa tidak kita berangkat sendiri,” tandasnya.

Soliditas dan Regenerasi Jadi Kunci

Kemenangan aklamasi Arik Sri Wahyuni menegaskan dua hal: soliditas internal Golkar Trenggalek masih terjaga, dan partai mulai serius mendorong regenerasi dengan melibatkan anak muda serta perempuan.

Dengan target 11 kursi DPRD dan peluang maju sendiri di Pilkada 2029, arah politik Golkar Trenggalek diprediksi semakin dinamis. {}