Arinal Djunaidi Minta Rantai Distribusi Pupuk Petani di Lampung Dipangkas Agar Lebih Efisien

Berita Golkar – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta jalur distribusi pupuk kepada petani dipangkas agar dengan lebih optimal dan efisien. Arinal menawarkan salah satu solusinya yaitu penyaluran pupuk melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di tiap daerah.

Permintaan ini disampaikan Gubernur Arinal dalam Rakor pengamanan pasokan dan harga pangan jelang Puasa Ramadan dan Idul Fitri di Hotel Indonesia Kempinski, Senin (04/03/2024). Menurutnya, dengan distribusi yang lancar, maka produksi pangan terutama beras dapat terus ditingkatkan.

“Negara kita ini kepulauan, tapi kita hanya punya 3 pabrik, izin pak Mendagri supaya lebih efektif kami memohon kepada Pak Dirjen, agar pupuk dapat langsung didistribusikan melalui BUMDes, tidak lagi melalui sistim distribusi Lini 1, Lini 2, Lini 3 dan Lini 4, polanya harus dirubah,” papar Gubernur.

Gubernur Arinal juga menyampaikan kepada Mendagri Tito Karnavian saat ini Lampung merupakan Provinsi penghasil beras 3,2 juta ton per tahun. Kebutuhan beras penduduk Lampung hanya berkisar 1,2 juta ton. Sisanya 2 juta ton telah didistribusikan ke berbagai daerah lain setiap tahunnya. Termasuk untuk memenuhi 40 persen kebutuhan DKI.

“Agar produksi beras di Lampung berkesinambungan kami melakukan pola tanam yang berjenjang jadi tidak serentak, karena sistem irigasi kita juga memenuhi persayaratan,” ucap Gubernur.

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Suwandi menyampaikan mengapresisi atas kinerja Gubernur Lampung Arinal Djunaidi karena telah berhasil membawa sektor pertanian Lampung meningkat.

Menurutnya apa yang dilakukan Gubernur Arinal terkait pola tanam berjenjang telah sesuai dengan konsep yang digagas oleh kementerian Pertanian.

“Yang dilakukan Pak Gubernur Lampung ini sudah sejalan dengan konsep Kementerian Pertanian. Kuncinya adalah air dan irigasi yang memadai,” jelas Suwandi.

“Kemudian usulan Pak Gubernur terkait distribusi pupuk dari pabrik langsung ke end user, inikan memotong mata rantai, dari empat mata rantai jadi dua saja konsep ini akan kami tindak lanjuti untuk dibahas lebih detil,” ucapnya.

Suwandi juga mengucapkan selamat dan sukses atas Program Kartu Petani Berjaya yang dijalankan Pemprov Lampung terbukti membawa Lampung pada posisi 5 besar penghasil beras, setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.

Sementara Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengharapkan dukungan dan kerjasama seluruh kepala daerah untuk melaksanakan 3 hal. yakni gerakan pangan murah, bersinergi dengan tim pengendali inflasi daerah, lalu pemantauan harga pasar, baik pasar induk, pasar tradisional, maupun ritel modern. {sumber}