Berita Golkar – Kekeringan di Kabupaten Serang meluas hingga ke beberapa kecamatan. Untuk menangani hal tersebut, pengiriman air bersih terus dilakukan ke beberapa wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Serang.
Akan tetapi, untuk terus memberi bantuan pada masyarakat terdampak kekeringan, Pemkab Serang berencana menggunakan dana tidak terduga atau dana TT.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan pihak nya sudah membahas dan berdiskusi dengan kepala BPBD. Salah satu yang dibahas adalah terkait bisa atau tidak Pemda menggunakan dana TT untuk menangani kekeringan.
“Tapi menurut aturannya untuk menentukan kondisi gawat darurat itu harus ada instruksi pusat,” ujarnya kepada Kabar Banten, Rabu 30 Agustus 2023.
Kemudian pihaknya telah mempelajari perda terkait bencana tersebut. Menurut perda tersebut juklak dan juknis penggunaan dana TT bisa dibuat didalam perbup. “Jadi kita mau pakai itu secepatnya. Supaya anggaran bisa diambil dari dana TT,” ucapnya.
Sebab kata dia kondisi kekeringan di masyarakat saat ini cukup parah. Dimana bukan hanya untuk sawah tapi juga air untuk kebutuhan harian sudah kesulitan.
Bantuan air biasanya diberikan ketika ada permintaan dari masyarakat, kades dan camat. Setelah itu air akan dikirim ke lokasi tersebut.
“Sekareng juga saya lihat dari beberapa perusahaan sudah jalan bantu dan PMI, ini justru yang ditunggu dari Pemda. Karena anggaran Pemda sebetulnya lebih leluasa, untuk kirim air bersih,” ucapnya.
Akan tetapi kembali lagi Pemda belum bisa menetapkan kondisi gawat darurat untuk saat ini. Oleh karena itu pihaknya akan menggantungkan penetapan tersebut kepada perda. “Nanti dibuat juklak juknis dalam bentuk perbup. Ini saya sudah minta ke Kabag hukum secepatnya,” katanya.
Dia mengaku sudah memetakan daerah mana saja yang butuh bantuan air bersih dan terdampak kekeringan. Jumlahnya diakui sudah banyak di Kabupaten Serang. “Beberapa perusahaan yang punya tangki air mereka ikut bantu, kirim ke lapangan sesuai permintaan,” katanya.
Kemudian kata dia, saat ini bantuan air bersih juga terus diberikan oleh PMI Banten. Sebab untuk PMI ada instruksi dari ketua umum agar turut membantu menangani kekeringan.
“Iya (perusahaan masih sedikit) jadi justru yang bisa leluasa itu anggaran harus dari Pemda, karena kita punya dana TT. Kan ini juga bencana kekeringan, insyallah bisa (gunakan dana TT),” ucapnya.
Tatu mengatakan, anggaran dana TT masih sama seperti tahun sebelumnya yakni sekitar Rp 5 miliar. “Tidak berubah Rp5 miliar dan belum kepakai banyak Alhamdulillah,” katanya. {sumber}