DPP  

Bahas Pangan, Eks Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo Jadi Pembicara di Golkar Institute

Berita Golkar – Golkar Institute mengundang Presiden Filipina 2001-2010 Gloria Macapagal Arroyo untuk menjadi pembicara dalam kuliah kepresidenan. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan kuliah tersebut fokus membahas soal ketahanan pangan.

“Pada kuliah hari ini Presiden Gloria Macapagal Arroyo menyampaikan hal yang pernah terjadi di tahun 2008 yaitu krisis beras,” kata Airlangga pada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (16/9/2023).

Airlangga menjelaskan tema “Leadership and Resilience in the ASEAN Region” sangat relevan dengan situasi Asia saat ini. Sebab India sebagai salah satu penghasil beras utama dunia kini memberlakukan pembatasan ekspor beras demi memenuhi kebutuhan domestik.

“Apa yang tadi disampaikan dalam kuliah oleh Ibu Gloria Macapagal Arroyo menjadi hal yang memang jadi perhatian Indonesia hari ini dan menjadi perhatian dari Bulog dan perhatian dari bapak presiden. Bapak presiden berkali-kali ke pasar untuk mengecek harga beras,” ungkapnya.

Airlangga juga mengatakan, pemerintah pun memberikan bantuan sosial beras untuk tiga bulan ke depan kepada 22 penerima bantuan sosial. Dia menilai itu bagian dari operasi pasar.

“Bapak presiden berkali-kali ke pasar untuk mengecek harga beras dan pemerintah hari ini memberikan bansos beras untuk 3 bulan kedepan kepada penerima bantuan beras itu untuk 22 juta penduduk dengan beras sebesar 10 kilo per orang tentu itu menjadi bagian dari pada operasi pasar dan bulog,” ujarnya.

Sementara itu, Gloria Arroyo mengatakan masalah ketahanan pangan dan masalah pasokan serta harga beras, penting untuk diperhatikan oleh pemerintah di kawasan Asia. Khususnya bagi Indonesia ketahanan pangan menjadi isu penting di tengah persiapan Pemilu 2024.

“Para calon pemimpin beserta jajarannya nanti dituntut untuk peka terhadap ancaman ketahanan pangan nasional,” tuturnya. {sumber}