Berita Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta kepada para pengusaha tambang untuk tidak menggunakan jasa konsultan saat mengurus perizinan. Sebab menurutnya banyak penyedia jasa konsultan nakal yang rela melakukan segala cara untuk mendapatkan izin, termasuk melakukan suap-menyuap.
Pada awalnya, Bahlil menyinggung perilaku pengusaha yang memberikan ‘perhatian lebih’ kepada staf Kementerian agar mudah mendapatkan izin yang diperlukan dengan cepat. Dalam kesempatan itu ia pun mengaku pernah melakukan hal serupa saat masih menjadi pengusaha tambang.
“Saya mohon kita kerja sama yang baik, kolaborasi yang baik. Teman-teman pengusaha tolong jangan terlalu perhatian berlebihan kepada staf saya di bawah. Bisa mengerti maksud saya?” kata Bahlil dalam acara ‘Good Mining Practice Awards 2024 Kementerian ESDM yang juga disiarkan secara online melalui kanal YouTube Ditjen Minerba TV, Rabu (25/9/2024).
“Kalau kalian terlalu banyak memberikan perhatian berlebih, nanti aparat penegak hukum di ESDM akan lebih banyak lagi, gitu loh. Ini kan terjadi karena kelakuan sesama kita ini, iya benar. Ya kelakuan saya dulu mirip-mirip lah. Kejadian ini terjadi kan karena ada perpaduan, ini sama dengan supply and demand,” lanjutnya dikutip dari Detik.
Ia menyebut lamanya proses pengeluaran izin lah yang menjadi faktor utama perilaku semacam itu terbentuk, dan akhirnya membuat banyak pengusaha membutuhkan bantuan konsultan untuk mempermudah dan mempercepat perizinan.
Karena itu Bahlil mengaku sedang menyiapkan aturan agar proses perizinan dapat lebih mudah dan cepat. Dengan begitu para pengusaha tambang ini nanti tidak lagi memerlukan jasa konsultan yang dinilai menjadi salah satu jembatan proses suap-menyuap terjadi.
“Teman-teman pengusaha juga, saya akan menerapkan aturan untuk menyusun semua perizinan jangan lagi pakai konsultan. Ini konsultan ini kan ada yang baik ada yang membuat ‘catatan’. Konsultan minta lah macam-macam di teman-teman ini, ‘ini untuk jatah Dirjen begini, jatah oknum pejabat begini’, padahal nggak ada itu. Gerakan tambahan saja itu,” ungkapnya.
“Tapi itu juga karena teman-teman di Minerba yang membuat lama-lama kan. Karena lama-lama mereka cari jalan cepat. Pengusaha ini kan paling pintar cari jalan cepat, kalau bapak-bapak yang membuat lama mereka akan membuat cepat. Ya caranya begitu, lahirlah masalah,” sambung Bahlil.
Sebab ia mengaku akan menindak tegas pengusaha yang masih bandel melakukan suap-menyuap untuk mendapatkan izin tambang yang diperlukan. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Nah saya mohon kita buat insyaf lah, kalau tidak bisa insyaf 100% ya buatlah insyaf bertahap. Buatlah insyaf bertahap, kadarnya dikurangi. Tapi saya mohon ini kita sama-sama introspeksi, ini imbauan saya sebagai mantan pengusaha yang sekarang jadi menteri,” imbau Bahlil
“Kalau saya tahu begitu bapak ibu semua, ya sudah siap-siap saja. Karena saya diperintah oleh bapak Presiden Jokowi maupun Presiden (terpilih) Prabowo untuk menertibkan yang tidak tertib, yang sudah setengah tertib kita naikkan skala prioritasnya untuk tertib. Tapi kalau sudah rusak sama sekali, ya terpaksa saya eksekusi dengan cara-cara lama yang pernah kita tahu sama tahu untuk memperbaikinya,” tegasnya kepada para pengusaha. {}