Berita Golkar – Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyampaikan arahan strategis dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Nasional yang dihadiri seluruh kader legislatif dan pengurus Partai Golkar dari seluruh Indonesia. Dalam sambutannya, Bahlil menegaskan pentingnya soliditas internal dan sensitivitas sosial dalam membangun kekuatan politik yang berakar pada kepentingan rakyat.
Bahlil mengungkapkan bahwa kepengurusan DPP Partai Golkar periode 2024–2029 memiliki dua program prioritas utama: mendukung penuh pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka hingga akhir masa jabatan dan meningkatkan perolehan kursi Golkar di parlemen, baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Kalau sekarang kita punya 102 kursi DPR, ke depan harus bertambah. Kita tidak boleh puas. Sejarah mencatat hanya dua Ketua Umum yang bisa menaikkan kursi: Pak Akbar Tandjung dan Pak Airlangga Hartarto. Tapi kita tidak boleh terjebak pada pengkultusan individu. Partai Golkar bukan milik satu orang, ini partai besar yang dibangun banyak orang hebat,” tegas Bahlil.
Dalam arahannya, Bahlil juga menyampaikan empat pesan utama kepada seluruh kader Partai Golkar untuk menjadi pedoman dalam menjalankan tugas politik. Keempat pesan itu terdiri dari kepekaan kader terhadap rakyat hingga persatuan dan konsolidatif.
Bahlil meminta seluruh kader untuk tidak kehilangan kepekaan terhadap dinamika sosial dan ekonomi masyarakat. Ia menegaskan bahwa Golkar lahir dari rahim rakyat, sehingga suara rakyat harus menjadi kompas dalam setiap kebijakan partai. “Kita harus jadi penyambung lidah rakyat. Jangan sampai kita terpisah dari realitas yang mereka hadapi,” ujarnya.
Dalam fungsi legislasi dan pengawasan, Bahlil meminta kader Partai Golkar di parlemen untuk benar-benar menjaga amanah, khususnya dalam hal anggaran. “Sekecil apapun anggaran harus diorientasikan untuk kepentingan rakyat. Jangan main-main dengan anggaran,” kata Bahlil dengan tegas.
Bahlil menekankan pentingnya gaya hidup sederhana bagi para kader sebagai bentuk empati terhadap kondisi masyarakat. Ia meminta agar kader menampilkan citra yang pantas dan tidak berlebihan. “Setelah kita kembali dari acara ini, tolong lihat lagi bagaimana penampilan kita. Jangan pamer-pamer, kita harus mampu menyesuaikan diri. Ini soal kepercayaan publik,” pesannya.
Pesan terakhir yang disampaikan Bahlil adalah pentingnya menjaga kekompakan dan memperkuat konsolidasi antarstruktur partai. “Kita harus solid. Jangan ada ego sektoral. Konsolidasi antar pengurus adalah kunci kekuatan kita untuk menghadapi tantangan politik ke depan,” ujar Bahlil yang juga Menteri ESDM ini.
Selain menyampaikan empat pesan kunci, Bahlil juga mengajak seluruh kader untuk mulai memikirkan formulasi baru sistem politik nasional. Ia menilai sistem multipartai saat ini menimbulkan ketidakstabilan, dan Golkar perlu mengambil posisi terdepan dalam mendorong reformasi sistem tersebut. “Golkar harus jadi garda depan dalam memperbaiki sistem politik nasional. Kita butuh sistem yang lebih sehat, lebih stabil, dan lebih berpihak pada rakyat,” pungkasnya.
Acara Bimtek ini merupakan bagian dari agenda penguatan kapasitas kader dan konsolidasi nasional Partai Golkar menjelang masa kerja pemerintahan yang baru. Diharapkan dengan arahan ini, seluruh kader dapat memperkuat peran politiknya dalam rangka membangun Indonesia yang lebih baik.