Berita Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, sudah berikhtiar selama 1 tahun dan 3 bulan untuk menjadi calon ketua umum Partai Golkar. Momen itu akhirnya tiba pada 2024. Ketika ketua umum sebelumnya, Airlangga Hartarto, memilih mengundurkan diri secara mendadak.
“Saya pernah menyampaikan di beberapa media, insyaallah kalau ada kompetisi yang dibuka di Partai Golkar, maka saya akan ikut menjadi salah satu peserta kompetisi itu,” ujar Bahlil di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (19/8/2024).
Bahlil mendatangi kantor DPP Partai Golkar malam ini untuk menyerahkan dokumen persyaratan sebagai calon ketua umum. “Hari ini saya menuntaskan itu dengan ikut mendaftarkan diri, lengkap sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga sesuai Pasal 18 tentang syarat-syarat pencalonan ketua umum,” katanya.
Ia merasa memenuhi syarat untuk menjadi calon ketum Partai Golkar. Meskipun, ia tak pernah menjadi pengurus Partai Golkar di tingkat DPP, Bahlil mengabdi di DPD Papua.
“Pada 2009-2014 saya menjadi bendahara di DPD Papua. SK (Surat Keputusan)-nya ditandatangani oleh Pak Aburizal Bakrie dan Idrus Marham (Sekjen). Dokumen itu sudah saya berikan kepada mereka (panitia munas),” tutur dia.
Selain sejumlah dokumen administrasi, Bahlil mengklaim sudah mengantongi dukungan dari 469 pemilik hak suara. Total pemilik hak suara di Golkar mencapai 558. “Artinya, sudah hampir 80 persen (memberikan dukungan),” imbuhnya.
Ketika ditanyakan motivasi ikut maju sebagai calon ketum Partai Golkar, Bahlil mengatakan, semata-mata lantaran ingin mengabdi ke partai berlambang pohon beringin tersebut. Apalagi, kata Bahlil, ia merasa berutang budi ke Golkar lantaran sudah mengantarkannya duduk di pemerintahan.
“Hari ini saya mengabdi di pemerintahan, saya pikir Golkar sudah terlalu banyak memberikan ilmu. Saya bisa memimpin kementerian pun karena ilmu dari Golkar. Saya pikir sudah saatnya, anak yang lahir dari kandungan Golkar, ingin mengabdi kembali kepada ibu yang melahirkan anak itu,” katanya yang disambut tepuk tangan massa pendukungnya.
Namun, nama Bahlil sudah lama diisukan mengincar kursi ketua umum. Bahkan, ia diisukan ingin menggulingkan Airlangga Hartarto sebelum pemilu presiden. Salah satu alasannya lantaran Airlangga gagal mengajukan kader Partai Golkar sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.
Sementara, panitia rapimnas dan munas masih menunggu pendaftaran dari calon ketua umum lainnya hingga pukul 22.00 WIB hari ini. {sumber}