DPP  

Bahlil Lahadalia: Partai Golkar Bertahan 61 Tahun Karena Akar Sejarahnya Ditanam oleh 97 Organisasi Rakyat

Berita GolkarDalam suasana penuh kehangatan tasyakuran Hari Ulang Tahun ke-61 Partai Golkar di Rumah Besar DPP Partai Golkar, Senin (20/10), Ketua Umum DPP Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyampaikan refleksi mendalam tentang perjalanan panjang partai berlambang pohon beringin tersebut. Ia menegaskan, kekuatan utama Partai Golkar terletak pada akar sejarah dan fondasi sosialnya yang kuat sejak kelahirannya pada 20 Oktober 1964.

“Usia 61 bukanlah usia muda, ini adalah usia yang matang. Tidak semua organisasi bisa bertahan sejauh ini, dan Golkar mampu mempertahankan daya jualnya hingga kini,” ujar Bahlil dalam sambutannya.

Bahlil mengaku, dirinya sempat menelusuri berbagai literatur dan berdiskusi dengan para senior partai untuk memahami secara utuh mengapa Golkar mampu bertahan dalam berbagai dinamika politik nasional, termasuk masa krisis 1998–1999. Hasil pencariannya membuka wawasan baru: kekuatan Golkar berakar dari semangat gotong royong yang melahirkan Sekretariat Bersama (Sekber) Golongan Karya.

“Golkar dilahirkan oleh Sekber, tapi jarang ada yang bertanya siapa yang melahirkan Sekber. Ternyata ada 97 organisasi di baliknya,” ungkap Bahlil.

Ia merinci, dari 97 organisasi tersebut, 53 berasal dari unsur kepegawaian dan buruh, 10 dari organisasi pemuda dan mahasiswa termasuk Muhammadiyah, 10 dari organisasi profesi, 4 dari organisasi wartawan, serta kelompok petani, nelayan, wanita, dan unsur TNI/Polri (saat itu masih ABRI).

“Inilah jawaban kenapa Partai Golkar selalu survive. Karena dari awal ia bukan milik segelintir elit, tapi lahir dari denyut nadi masyarakat luas,” tegasnya.

Refleksi sejarah ini menjadi pesan penting bagi seluruh kader bahwa keberlanjutan Golkar bukan semata hasil strategi politik, melainkan juga warisan nilai sosial yang kuat. “Partai ini bertahan karena didirikan di atas semangat kerja bersama dan pengabdian. Inilah yang harus terus kita jaga,” tutup Bahlil.

Turut hadir dalam acara tasyakuran ini Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita; Ketua Dewan Etik, Mohammad Hatta; Ketua Mahkamah Partai, Freddy Latumahina; Sekretaris Jenderal, M. Sarmuji; Bendahara Umum, Sari Yuliati; jajaran Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar antara lain: Wihaji, Meutya Hafid, Bambang Soesatyo, Ahmad Doli Kurnia, Ace Hasan Syadzily beserta jajaran anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI dan pengurus DPP Partai Golkar.

Leave a Reply