DPP  

Bahlil Lahadalia Sarankan Punya Rezeki Lebih Dulu Jika Ingin Masuk Politik: Jika Tidak, Nanti Jadi Karyawan Politik

Berita Golkar – Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyarankan orang-orang yang ingin terjun ke dunia politik untuk memiliki “rezeki” terlebih dahulu. Sebab, jika tidak punya rezeki, maka besar kemungkinan mereka hanya akan menjadi karyawan politik.

Hal tersebut disampaikan Bahlil dalam acara safari Ramadhan Golkar di Ponpes Al-Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, Jumat (21/3/2025).

“Sebelum saya masuk di politik, saya menjadi pengusaha. Jadi, kalau mau masuk politik, saran saya, disarankan tapi tidak diwajibkan, punya rezeki dulu. Kalau politisi (politikus) belum punya rezeki, nanti hati-hati kalian jadi karyawan politik,” ujar Bahlil, dikutip dari Kompas.

Bahlil juga mengatakan, jika ingin berpolitik, maka harus menjadi politikus yang memiliki idealisme. Selain itu, menurut dia, politikus harus mampu konsisten dalam memperjuangkan apa yang diinginkan oleh rakyat, bangsa, dan negara.

Oleh karenanya, Bahlil mengaku, menjadi pengusaha terlebih dahulu sebelum berpolitik supaya bisa memiliki rezeki. “Ya memang sebaik-baiknya orang dalam agama itu harus tangannya di atas daripada tangannya di bawah,” kata Bahlil.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini pun menyemangati para santri bahwa mereka semua bisa menjadi pengusaha. “Dan pertanyaannya adalah, apakah anak-anakku semua bisa menjadi pengusaha? Jawaban saya, Insya Allah 100 persen bisa,” ujar Bahlil.

Pengusaha hingga politikus

Diketahui, sebelum terjun ke dunia politik praktis, Bahlil dikenal sebagai seorang pengusaha. Dia memiliki sejumlah perusahaan dalam berbagai sektor, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.

Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, Maluku, 7 Agustus 1976 itu merupakan pemilik PT Rifa Capital, Holding Company dari 10 perusahan lain. Bahlil juga aktif bergabung dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) sejak tahun 2003.

Selama 2015-2019, Bahlil bahkan menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2019. Hingga akhirnya, dia menjadi kader Partai Golkar.

Lalu, pada Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar, 20-21 Agustus 2024, Bahlil secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. {}