Berita Golkar – Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Patijaya berharap mahasiswa bisa menjadi teknopreneur, apapun jurusan pendidikannya.
Apalagi, ia menilai pasca pandemi Covid-19 ini dunia digital berkembang semakin pesat yang banyak mengubah cara hidup masyarakat.
“Saya tidak mengajarkan tentang UMKM dasar, tapi mahasiswa ini harus teknopreneur. Artinya, teknopreneur ini adalah orang-orang yang melihat masalah di tengah masyarakat, kemudian menggunakan sentuhan teknologi memberikan solusi dan menjadi lahan bisnis,” kata Bambang, saat menjadi narasumber pada acara Masa Keakraban (Makrab) yang digelar oleh mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah, di Pantai Temberan, Minggu (29/10/2023).
Bahkan ia mencontohkan salah satu start-up yang 10 tahun lalu dipandang sebelah mata, namun kini berada di level decacorn yang memiliki nilai valuasi mencapai ratusan triliun.
“Contoh yang paling sederhana itu adalah ojek online. Perusahaan ini melihat kesulitan yang ada di kota besar, macet misalnya. Maka diperlukan solusi transportasi yang bisa nyelip-nyelip dan orang tidak merasa down-grade,” bebernya.
“Ojek online ini menggunakan helm bagus, jaketnya bagus, motornya juga bagus, kemudian sopan dan terdidik. Dan itu sangat digemari oleh anak-anak muda,” tambahnya.
Tak hanya sampai di situ, start-up tersebut juga terus melakukan pengembangan dan inovasi, yang awalnya hanya membuka jasa transportasi, kini berkembang membuka layanan-layanan lainnya. “Jadi, kalian harus melihat bahwa akan ada besar peluang, tetapi selama terkait dengan teknologi itu akan berkembang,” jelasnya.
Untuk itu, BPJ sapaan akrabnya meminta agar para mahasiswa dapat melihat masalah di tengah masyarakat, kemudian mampu memberikan solusinya. Sehingga, masalah-masalah tersebut akan menjadi lahan bisnis.
“Jika kalian memiliki keunggulan di bidang IT, atau memiliki teman yang paham akan hal itu (IT), kalian bisa merancang aplikasi untuk menjawab masalah yang ada di tengah masyarakat,” tukasnya. {sumber}