Bambang Patijaya: Temuan Cesium-137 Harus Diusut Serius, Tapi Jangan Lebay Seolah Seperti Chernobyl

Berita Golkar – Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya menegaskan, temuan zat  radioaktif Cesium 137 di sebuah pabrik di kawasan Cikande, Banten, harus menjadi perhatian serius pemerintah.

Masyarakat diwanti-wanti untuk tidak terjebak dalam kepanikan berlebihan. Ia secara khusus menampik narasi yang menyamakan peristiwa ini dengan tragedi nuklir Chernobyl, Ukraina.

“Saya pikir tidak boleh kita sepelekan, tetapi dengan memunculkan narasi bahwa ini mirip bencana Chernobyl, saya pikir ini narasi yang berlebihan. Yang harus kita sepakat untuk tidak dikembangluaskan karena menurut saya ini tidak mendidik,” ujar Bambang kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).

Menurut Bambang, langkah yang paling tepat saat ini adalah fokus pada penanganan dan pencegahan. Ia menekankan bahwa membesar-besarkan insiden ini justru dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu di masyarakat.

Dia juga menyerukan, pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap pihak pabrik. Tindakan pengawasan yang lebih ketat, kata dia, mutlak diperlukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

“Sehingga kasus mereka mendapatkan bahan baku yang terpapar dengan radiasi, tidak akan terulang di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Sebelumnya, anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menyatakan tingkat radiasi cesium-137 di Cikande sangat berbahaya. Ia menganggap warga yang berisiko terpapar radiasi nuklir itu harus segera dievakuasi agar tak terjadi persoalan besar seperti di beberapa negara.

“Kita tidak ingin seperti kasus radiasi radioaktif di berbagai belahan dunia seperti Chernobyl,” tegas Daniel.

Secara ilmiah dan skala dampaknya, kasus Cikande tidak setara dengan Chernobyl. Radiasi di Cikande diduga berasal dari limbah industri, khususnya scrap besi dan baja, atau dari penggunaan komersial Cesium-137.

Tidak ada ledakan reaktor nuklir, tidak ada pelepasan multi-nuklida dalam skala besar, dan belum terjadi penyebaran lintas wilayah seperti yang terjadi di Chernobyl.

Dilansir laman World Nuclear, Chernobyl merupakan kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah dunia, dengan reaktor yang meledak dan terbakar selama 10 hari, melepaskan lebih dari 14 EBq material radioaktif ke atmosfer dan mengakibatkan evakuasi ratusan ribu orang serta kematian akibat sindrom radiasi akut (ARS). {}