Bamsoet Tekankan Pentingnya Kepemimpinan Transformasional Hadapi Masa Depan RI

Berita Golkar – Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Dosen Tetap Pascasarjana Ilmu Hukum di berbagai universitas terkemuka, Bambang Soesatyo, menekankan pentingnya kepemimpinan transformasional dalam menghadapi tantangan masa depan Indonesia.

Hal ini disampaikan Bamsoet saat menjadi narasumber dalam penyusunan disertasi doktoral Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri ATR/BPN sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, yang mengangkat tema “Kepemimpinan Transformasional dan Orkestrasi SDM Menuju Indonesia Emas 2045.”

Bamsoet menjelaskan bahwa kepemimpinan transformasional adalah kunci untuk menginspirasi para pengikutnya agar menyampingkan kepentingan pribadi demi kebaikan organisasi, dengan tujuan membawa Indonesia menuju negara kesejahteraan pada tahun 2045.

Dalam acara yang berlangsung di Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024, Bamsoet menyoroti pentingnya sektor ekonomi strategis seperti manufaktur, industri berteknologi tinggi, dan pertanian sebagai lokomotif utama menuju Indonesia Emas 2045.

“Sebagai negara agraris, sektor pertanian menjadi penopang perekonomian rakyat. Sektor ini penting untuk mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja, dan penanggulangan kemiskinan,” ujar Bamsoet.

Ia juga mendukung program makan bergizi gratis yang digagas Presiden Terpilih Prabowo Subianto sebagai pondasi penting bagi penyiapan SDM unggul.

Menurut Bamsoet, program makan bergizi gratis tidak hanya penting untuk kesehatan anak-anak tetapi juga dapat menghidupkan kembali sektor pangan. “Dengan orientasi industri yang memanfaatkan sektor pangan, Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045,” ujarnya.

Bamsoet juga memaparkan potensi besar Indonesia di sektor pertanian, dengan luas daratan yang belum dimanfaatkan optimal dan keragaman komoditas pertanian. “Indonesia memiliki potensi besar dengan luas daratan 191,1 juta hektar, di mana 15,9 juta hektar di antaranya berpotensi untuk areal pertanian,” katanya.

Memanfaatkan bonus demografi pada tahun 2045, di mana penduduk usia produktif diproyeksikan mencapai 207,99 juta jiwa dari total 318,96 juta jiwa, Bamsoet menekankan pentingnya memberikan jaminan kepada generasi muda bahwa sektor pertanian sangat menjanjikan bagi perekonomian nasional.

Selain pertanian, Bamsoet juga melihat potensi besar dalam memajukan ekonomi kreatif Indonesia. “Pada tahun 2022, nilai PDB dari sektor ekonomi kreatif mencapai sekitar Rp 1.280 triliun dan diproyeksikan melebihi Rp 1.300 triliun pada tahun 2023, berkontribusi signifikan terhadap PDB nasional,” ujar Bamsoet.

Sektor ini mencakup kuliner, fashion, kriya, dan sektor digital seperti pengembangan aplikasi dan permainan. Dengan semangat kepemimpinan transformasional, Bamsoet yakin Indonesia dapat memaksimalkan potensi yang ada untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan yang diimpikan pada tahun 2045. {sumber}