Bamsoet Yakin Usulan Presiden Tak Lagi Dipilih Langsung Oleh Rakyat Bakal Disetujui Seluruh Fraksi DPR

Berita Golkar – Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet meyakini seluruh fraksi di DPR RI sepakat agar pemilihan Presiden dikembalikan ke MPR RI. Keyakinan itu diungkapkan Bamsoet usai dikunjungi mantan Ketua MPR RI periode 1999-2004 Amien Rais di kompleks Parlemen pada Rabu (5/6/2024) seperti dimuat Facebook Kompas.com.

Bamsoet mengatakan proses amandemen Undang-undang Dasar (UUD) 1945 akan bergantung pada setiap pimpinan partai politik di parlemen. Sebab, amandemen UUD baru bisa dilakukan atas persetujuan fraksi DPR, serta anggota DPD. “Menurut saya, ini sangat tergantung pada pimpinan partai politik,” kata Bamsoet.

Bamsoet mengatakan, MPR akan mengembalikan rencana amandemen untuk didiskusikan pada pimpinan partai politik. Nantinya komposisi partai politik di parlemen ke depan, kemungkinan ada delapan atau sembilan, dengan tambahan dari DPD.

Bamsoet pun meyakini setiap pimpinan partai politik menyetujui amandemen yang membuka kemungkinan untuk mengembalikan sistem pemilihan presiden, dari langsung dipilih rakyat menjadi dipilih MPR. Sebab, setiap pimpinan parpol sudah merasakan langsung pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang brutal.

Di mana kata Bamsoet, dari Pilpres 2024 lalu terpampang sangat mahal dan transaksional hingga tidak masuk akal.

“Saya yakin dan percaya mereka semua merasakan apa yang menjadi kekhawatiran kita hari ini, mereka mengalami pemilu kemarin sangat brutal. Yang sangat mahal, transaksional yang tidak masuk di akal,” imbuh Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini.

Bamsoet pun yakin kedaulatan rakyat tetap terjaga meskipun pilpres tak dipilih langsung oleh rakyat. “Kedaulatan rakyat sebagaimana pendiri bangsa, sudah diwakilkan dengan para wakil yang dipilih oleh rakyat,” pungkasnya.

Sebelumnya Mantan Ketua MPR RI periode 1999-2004 Amien Rais mengaku menyesal karena telah memperjuangkan metode presiden dipilih rakyat. Amien Rais pun meminta maaf atas metode pemilihan presiden secara langsung yang pernah diperjuangkannya di tahun 1999.

Permintaan maaf itu disampaikan Amien Rais saat bertemu dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat pada Rabu (5/6/2024). Amien Rais mengaku khilaf karena pernah memperjuangkan metode Pilpres langsung dipilih rakyat.

Sebab kata Amien Rais, saat itu dia berpikir mana mungkin seseorang menyogok 120 juta rakyat Indonesia agar terpilih menjadi Presiden. Dia pun mengaku naif dengan sudut pandangnya saat itu.

“Sekarang saya minta maaf, jadi dulu kita mengatakan kalau dipilih langsung one man one vote mana mungkin orang sogok 120 juta pemilih, butuh puluhan triliun, tapi ternyata mungkin,” ucap Amien Rais.

Maka Amien Rais pun mendukung apabila pemilihan Presiden kembali seperti orde baru (Orba) yakni dipilih oleh MPR. “Jadi sekarang kalau kembali dipilih MPR kenapa tidak, karena MPR kan berpikir punya pertimbangan tapi kalau rakyat biasanya ada namanya demokrasi jadi rupiahtrokasi,” ucapnya. {sumber}