Banjir Landa Kabupaten Cirebon, Dave Laksono Desak Pemerintah Bikin Inovasi Pengelolaan Sungai

Berita Golkar – Hujan deras yang turun pada selasa (5/3), malam menjadi awal bencana banjir pada hari Selasa (6/3) bagi masyarakat yang bermukim di Kecamatan Karangwareng, Waled, Pasaleman, Pabedilan dan Gebang Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.

Banjir langganan di wilayah Cirebon bagian timur tersebut dipicu hujan deras dengan durasi yang lama di wilayah Kecamatan Waled serta wilayah hulu Kabupaten Kuningan yang menyebabkan naiknya debit air di Sungai Ciberes dan Sungai Cisanggarung.

Sehingga air sungai meluap ke wilayah pemukim warga mengakibatkan 6.406 unit rumah terendam dan memaksa 6.978 atau 19.052 jiwa untuk menyelamatkan diri, bencana banjir tersebut merenggut 2 nyawa warga Kabupaten Cirebon.

Menanggapi bencana banjir yang selalu melanda wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur setiap musim hujan, Anggota Legislatif DPR-RI Fraksi Golkar, Dave Akbarsyah Fikarno meminta keseriusan pihak eksekutif yaitu Pemkab Cirebon, Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat melalui BBWS Cimanuk Cisanggarung berkoordinasi dan membuat inovasi baru dalam pengelolaan sungai.

Politisi Golkar asal daerah pemilihan Cirebon dan Indramayu tersebut menilai banjir yang diakibatkan luapan air sungai Ciberes dan Sungai Cisanggarung bisa diminimalisir dengan terus memperbaiki sistem pengairan dan kesadaran masyarakat dalam mengelola jalur sungai.

“Pemerintah daerah dan pusat harus membuat inovasi baru dalam pengelolaan sungai, apalagi pengelolaan sampah yang sering kali menumpuk di antaran sungai butuh kesadaran masyarakat dalam mengelola jalur sungai,” tegas Dave saat dikonfirmasi Kantor berita RMOLJabar, Kamis (7/3)

Dihimpun dari data BPBD Kabupaten Cirebon banjir merendam pemukiman warga di 5 wilayah Kecamatan yakni Kecamatan Karangwareng, Waled, Pasaleman, Pabedilan dan Gebang.

Adapun 11 Desa yang terdampak banjir yakni, Desa Jatipiring, Ciuyah, Mekarsari, Gunungsari, Karangsari, Cilengkrang Girang, Cilengkrang, Babaklosari, Kalibuntu dan Malakasari. {sumber}